Sekbernews.id – Industri otomotif Indonesia menyaksikan lonjakan signifikan dalam penjualan mobil listrik sepanjang tahun kemarin, menandai era baru mobilitas berkelanjutan di negeri ini.
Dua produk dalam negeri, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev, memimpin pasar dengan angka penjualan yang mengesankan, terutama berkat insentif pemerintah dalam bentuk subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang drastis dikurangi dari 11% menjadi hanya 1%.
Kebijakan subsidi ini telah memungkinkan potongan harga yang signifikan bagi konsumen, dengan Wuling Air ev menikmati pemotongan harga hingga Rp 26 juta untuk model di kisaran harga Rp 300 jutaan.
Sementara itu, Hyundai Ioniq 5, yang tersedia dalam versi standard range dan long range, mendapat subsidi antara Rp 60 hingga Rp 75 juta tergantung pada tipe, dengan model standard range dihargai Rp 681,9 juta dan model long range di Rp 783,1 juta.
Penambahan terbaru ke pasar, Wuling Binguo, juga telah mencatatkan penjualan yang luar biasa hanya dalam satu bulan sejak peluncurannya pada akhir November, dengan harga mulai dari Rp 358 juta untuk varian jarak tempuh 333 kilometer hingga Rp 408 juta untuk varian 410 kilometer.
Menariknya, bukan hanya merek lokal yang menikmati peningkatan penjualan, tetapi juga merek Eropa. BMW iX, misalnya, telah terjual sebanyak 615 unit sepanjang tahun 2023 meskipun harganya mencapai lebih dari Rp 2 miliar.
Mini Electric juga menunjukkan performa yang solid dengan penjualan sebanyak 185 unit, menempatkannya di urutan keenam dari sepuluh mobil listrik terlaris di tahun 2023.
Berikut daftar lengkapnya:
1. Hyundai Ioniq 5: 7.176 unit
2. Wuling Air: 5.575 unit
3. Wuling Binguo: 1.393 unit
4. BMW iX: 615 unit
5. Toyota BZ4X: 479 unit
6. Hyundai Ioniq 6: 263 unit
7. DFSK Gelora EV: 260 unit
8. Lexus RZ 450e: 206 unit
9. Mini Cooper SE Hatch (Mini Electric): 185 unit
10. Neta V: 181 unit.
