Kamis, Mei 9, 2024
29 C
Indramayu
BerandaBisnisAda China Dibalik Perusahaan Smelter Nikel yang Meledak di Morowali

Ada China Dibalik Perusahaan Smelter Nikel yang Meledak di Morowali

spot_img

Sekbernews.id – MOROWALI Puluhan korban terdampak akibat insiden ledakan dan kebakaran yang terjadi di smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah. Insiden ini membuat gempar publik mengingat PT ITSS merupakan salah satu investasi smelter dari China di wilayah Morowali.

Menurut pernyataan resmi dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kebakaran terjadi pada Minggu (24/12/2023) pukul 05.30 WITA dan diduga dipicu oleh cairan mudah terbakar yang berada di bawah tungku yang sedang dalam proses perbaikan. Keadaan ini mengakibatkan ledakan yang merembet ke area tabung oksigen di sekitarnya.

Data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap kepemilikan PT ITSS sebesar 20% dipegang oleh Bintang Delapan Mineral, sementara Shanghai Decent Investment atau induk dari Tsingshan Holding Group memiliki 80% saham.

Tsingshan Holding Group, perusahaan raksasa asal China, telah melakukan investasi di Indonesia sejak 2009 dengan fokus utama pada pengembangan industri olahan nikel. Lokasi PT ITSS berada di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park yang dikelola oleh PT IMIP.

Selain Morowali, Tsingshan juga menaruh minat investasi di beberapa kawasan industri lainnya di Indonesia seperti Weda Bay dan Tanah Kuning. Bahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah menyatakan ketertarikan Tsingshan dalam berinvestasi di kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara. Rencananya, Tsingshan akan membangun kompleks feronikel terintegrasi dengan nilai investasi mencapai US$28 miliar.

Tsingshan juga terlibat dalam investasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah bersama dengan Huayou dan Zhenshi, menjadi tiga perusahaan patungan asal China yang turut berperan di sana. Kawasan industri Weda Bay mencatat total investasi hingga US$10 miliar, sebagai hasil dari perjanjian antara Eramet group (Prancis), Tsingshan, dan PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk sebagai mitra lokal.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Ucuphttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini