Sekbernews.id – JAKARTA Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah merespons cepat terhadap tragedi ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang terjadi pada Minggu (24/12/2023) di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Tim dari kementerian tersebut akan segera dikirim ke lapangan untuk mengevaluasi kondisi saat ini serta melakukan investigasi menyeluruh terkait peristiwa memilukan ini.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, tim yang akan diberangkatkan dalam pekan ini bertujuan untuk memberikan perhatian utama pada penanganan korban dan keluarga mereka yang terdampak.
“Kami juga akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian ini,” ungkapnya.
Peristiwa tragis ini terjadi pada dini hari sekitar pukul 05.30 WITA ketika para pekerja tengah melakukan perbaikan pada tungku smelter ITSS di IMIP. Informasi dari pihak IMIP menyebutkan bahwa ledakan diduga disebabkan oleh adanya cairan yang masih terdapat di bagian bawah tungku yang menjadi pemicu.
Saat proses perbaikan sedang berlangsung, ledakan terjadi. Di sekitar area tersebut juga terdapat sejumlah tabung oksigen yang digunakan untuk keperluan pengelasan dan pemotongan komponen tungku, yang ikut meledak akibat ledakan pertama.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan, menjelaskan, “Kebakaran yang terjadi berhasil dipadamkan pada pukul 09.10 WITA. Pekerja yang menjadi korban telah segera dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.”
Hingga saat ini, korban yang terdampak mencapai 51 orang, dengan 12 orang dinyatakan meninggal dunia, terdiri dari 7 tenaga kerja Indonesia dan 5 tenaga kerja asing. Sementara itu, 38 orang lainnya menderita luka ringan hingga berat dan sedang mendapatkan perawatan medis.
Pihak IMIP juga menyatakan bahwa beberapa korban yang telah teridentifikasi, sesuai permintaan keluarga, jenazah mereka telah diangkut ke kampung halaman masing-masing pada hari ini.
Dalam informasi terbaru dari Kasi Humas Polres Morowali, Ipda Abdul Hamid menyatakan bahwa jumlah korban jiwa sementara ini mencapai 13 orang. Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengklarifikasi jumlah korban akibat kejadian ini.
