Kamis, Mei 9, 2024
30 C
Indramayu
BerandaDaerahTim Pertamina Balongan Raih Dua Penghargaan Prestisius di IOMU

Tim Pertamina Balongan Raih Dua Penghargaan Prestisius di IOMU

spot_img

Sekbernews.id – INDRAMAYU Sebuah prestasi gemilang berhasil diraih oleh Tim Health dari Fungsi HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan.

Tim tersebut berhasil meraih dua penghargaan prestisius di ajang Indonesian Occupational Medicine Update (IOMU) 2024 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) pada 1-3 Maret 2024.

Dua penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Psikolog Health Pertamina RU VI, Vera Ratna Pratiwi, yang meraih Favorite Presentation melalui kategori Oral Presentation dengan judul “Bullying, Work Stress and Gender Differences”.

Selain itu, dr. Ramano Untoro Putro berhasil meraih juara 2 dalam Poster Competition dengan judul poster “Improving the Fitness of Firefighters at PT KPI RU VI Balongan Through the FWB (Fit With Basarnas) Program Intervention”.

Pertamina RU VI Balongan, sebagai industri migas, menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan dan kebugaran para pekerja melalui berbagai program yang dijalankan. Program Wellness, Fit To Work, Manajemen Stress, dan Pengaturan Gizi menjadi fokus dalam menjaga kebugaran dan kesehatan pekerja.

Dr. Ramano menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat risiko tinggi di kilang migas, sehingga menjaga kebugaran dan kesehatan pekerja adalah langkah krusial untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mencegah kecelakaan kerja.

Salah satu inisiatif yang mencuri perhatian adalah Program FWB (Fit With Basarnas), hasil kerjasama antara Emergency Insurance – HSSE RU VI Balongan dengan Basarnas. Program ini terbukti berhasil meningkatkan kebugaran, khususnya pada Tim Pemadam atau Firefighter di RU VI.

Bukan hanya fokus pada peningkatan kebugaran fisik, Kilang Pertamina Balongan juga mengutamakan pencegahan bahaya psikososial seperti stres kerja, fatigue, dan bullying di lingkungan kerja.

Vera Ratna Pratiwi, Psikolog RU VI, mengungkapkan bahwa tim Health secara rutin melakukan kegiatan pencegahan seperti seminar manajemen stres, Focus Group Discussion, dan menyediakan layanan konseling oleh psikolog. Pengukuran berkala juga dilakukan untuk menilai tingkat stres dan fatigue pekerja sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat.

“Bahaya psikososial merupakan ancaman yang tidak terlihat, namun memiliki dampak luar biasa jika tidak ditangani secara tepat. Temuan kami menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami bullying di tempat kerja memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami stres dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami bullying,” ungkap Vera.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Edyhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini