Kamis, Mei 9, 2024
30 C
Indramayu
BerandaDaerahJenazah Sangadah Tertahan 7 Bulan di Saudi, Keluarga Minta Kepastian

Jenazah Sangadah Tertahan 7 Bulan di Saudi, Keluarga Minta Kepastian

spot_img

Sekbernews.id – SUBANG Keluarga Sangadah (52) dari Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, terus menanti kepastian terkait kepulangan jenazah mereka yang sudah tujuh bulan tertahan di Riyadh, Arab Saudi. Sangadah meninggal di sana namun proses pemulangannya ke tanah air masih terhambat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertrans) Subang, Yeni Nuraeni, mengonfirmasi bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum dapat memulangkan jenazah Sangadah karena menunggu keputusan Pengadilan Riyad terkait kasus yang menimpanya.

“Repatriasi jenazah Sangadah tertunda karena menunggu keputusan Pengadilan Riyad. Kami tidak memiliki informasi detail terkait kasus yang menimpa almarhumah tersebut,” kata Yeni Nuraeni pada hari Jumat (22/12/2023).

Menurut Yeni, almarhumah Sangadah berangkat ke Riyadh secara ilegal, yang membuat kelengkapan dokumennya tidak memadai untuk proses pemulangan.

“Kendala utama pemulangan jenazah adalah status ilegalnya saat bekerja di Riyadh. Dokumen yang diperlukan untuk pemulangan tidak lengkap,” ungkapnya.

Pihak Disnakertrans Subang bersama BP2MI dan Kemenlu terus berupaya untuk memfasilitasi kepulangan jenazah Sangadah ke tanah air. Namun, belum ada kepastian terkait waktu pemulangan karena menunggu keputusan pengadilan di sana.

Muhamad Syarif Hidayatullah, sebagai perwakilan keluarga, menyatakan bahwa pihak keluarga telah berupaya meminta bantuan dari berbagai instansi mulai dari Pemerintah Desa hingga Disnaker, BP2MI, dan Kementerian Luar Negeri. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang terkait kepulangan Sangadah.

“Kami terus berupaya agar Sangadah bisa segera dipulangkan ke tanah air. Kemenlu, BP2MI, dan Disnakertrans Subang belum memberikan kepastian terkait waktu kepulangan,” ujarnya.

Kelompok keluarga Sangadah mendesak pihak terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Presiden RI Joko Widodo, untuk segera menuntaskan proses pemulangan jenazah Sangadah. Mereka menegaskan bahwa informasi yang diterima sebatas ‘kabar burung’ tanpa kejelasan yang pasti.

Pihak keluarga juga mempertanyakan sejauh mana proses pemulangan yang telah dilakukan oleh instansi terkait.

“Kami ingin tahu kendala apa yang membuat sulitnya pemulangan jenazah Sangadah yang sudah tujuh bulan meninggal di Riyadh,” kata perwakilan keluarga.

Sangadah meninggal dunia di Riyadh karena sakit tujuh bulan lalu. Keluarga berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan proses pemulangan ke kampung halaman Sangadah di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang.

Kegiatan ‘Problem Solving’ dilakukan oleh keluarga korban dan pemerintah desa setempat untuk menemukan solusi dalam mempercepat pemulangan jenazah Sangadah. Mereka juga telah melakukan aksi seperti memasang poster dan memviralkan informasi di media sosial demi menarik perhatian pihak terkait.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Edyhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini