Kamis, Mei 9, 2024
28.3 C
Indramayu
BerandaDaerahBupati Nina dan Perwakilan BI Gelar Gerakan Serentak Musim Tanam 2023/2024

Bupati Nina dan Perwakilan BI Gelar Gerakan Serentak Musim Tanam 2023/2024

spot_img

Sekbernews.id – INDRAMAYU Bupati Indramayu, Nina Agustina, bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Hestu Wibowo, memimpin peluncuran Gerakan Serentak Musim Tanam 2023/2024. Gerakan ini bertujuan meningkatkan produksi padi guna menekan inflasi di daerah tersebut.

Peresmian Gerakan Serentak Musim Tanam berlangsung di Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu pada Jumat (22/12/2023). Kegiatan ini mencakup gropyokan tikus, pengolahan tanah, dan penanaman padi yang difokuskan di lokasi tersebut.

Bupati Nina Agustina, menyampaikan pentingnya menyambut musim tanam I (rendeng) tahun 2023/2024 dengan antusias. Ia menekankan hal ini sebagai langkah awal dalam memenuhi peran strategis Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi nasional serta mendukung program ketahanan pangan.

Tahun sebelumnya, produksi pertanian di Kabupaten Indramayu terganggu akibat dampak fenomena El-Nino, menyebabkan daerah tertentu mengalami gagal panen dan kekosongan lahan tanam. Namun, pada musim tanam I tahun ini, diharapkan semua pihak mampu memaksimalkan penggunaan lahan untuk hasil yang lebih optimal.

Bupati juga mengimbau petani di Kabupaten Indramayu untuk mematuhi jadwal tanam yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini meliputi penggunaan bibit unggul, pengaturan tata air yang efisien, dan pemakaian pupuk bersubsidi sesuai dosis yang direkomendasikan.

“Pupuk bersubsidi bukanlah komoditas dagangan, melainkan kebutuhan yang harus disalurkan kepada para petani,” tegas Bupati.

Ia juga menegaskan harga tetap untuk pupuk urea sebesar Rp 225.000,-/kuintal dan pupuk NPK (Phonska) Rp 230.000,-/kuintal.

Bupati mengingatkan para pengecer untuk tidak memasukkan pupuk bersubsidi ke dalam paket dengan barang lainnya. Penebusan pupuk bersubsidi hanya dapat dilakukan dengan Kartu Tani atau KTP yang terdaftar dalam RDKK.

Hestu Wibowo dari BI Cirebon menyoroti sektor pangan sebagai kontributor utama inflasi. Ia menekankan pentingnya intervensi yang lebih besar dalam sektor ini, tidak hanya pada beras, namun juga cabai, bawang, dan komoditas hortikultura lainnya.

“Gerakan ini diharapkan mendorong diversifikasi produk pertanian serta pemanfaatan lahan kosong untuk menanam sayuran,” ujar Hestu.

Sugeng Heriyanto, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, menyampaikan harapannya bahwa gerakan ini akan memotivasi petani dalam meningkatkan produktivitas padi di daerah tersebut.

Pada acara tersebut, diserahkan bantuan berupa alat, bibit, dan bantuan lainnya kepada kelompok tani di Kabupaten Indramayu. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat dari Desa Karangkerta.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Rasmin Danihttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini