Sekbernews.id – JAKARTA Suhartoyo resmi menempati posisi sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2023-2028, menggantikan Anwar Usman yang dipecat karena melanggar etika dalam kasus yang berkaitan dengan aturan usia calon presiden dan wakil presiden.
“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban Ketua Mahkamah Konstitusi dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” ucap Suhartoyo membacakan sumpah di Ruang Sidang Pleno Gedung I MK di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK melalui proses musyawarah mufakat dalam rapat pleno hakim yang tertutup pada Kamis, 9 November 2023.
Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengambil keputusan untuk memberhentikan Anwar Usman dari jabatan Ketua MK menyusul dugaan keterlibatan beliau dalam konflik kepentingan saat memutuskan aturan usia minimal untuk calon presiden dan wakil presiden.
Keputusan MK yang kontroversial tersebut menurunkan batas usia minimum calon presiden dan wakil presiden dari 40 tahun menjadi 40 tahun atau pengalaman dalam jabatan pemerintahan yang dipilih melalui pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah.
Keputusan ini memungkinkan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo dan keponakan Anwar Usman, untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2024 meski belum berusia 40 tahun.
Protes terhadap keputusan tersebut berujung pada penyelidikan oleh MKMK terhadap Anwar Usman, yang akhirnya dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran etik, mengakibatkan pencopotannya dari jabatan Ketua MK.
