Kamis, Mei 9, 2024
28.3 C
Indramayu
BerandaNasionalSoal Selat Muria, Ini Kata Badan Geologi Kementerian ESDM

Soal Selat Muria, Ini Kata Badan Geologi Kementerian ESDM

spot_img

Sekbernews.id – JAKARTA Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, dengan tegas membantah spekulasi tentang kemungkinan terbentuknya kembali Selat Muria yang telah hilang selama kurang lebih 300 tahun. Menurutnya, klaim tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dalam konteks geologi.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari website resmi Kementerian ESDM pada Minggu (24/3/2024), Wafid menjelaskan bahwa Selat Muria yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria tidak mungkin terbentuk kembali dalam waktu dekat.

Meskipun daerah pesisir Demak mengalami penurunan tanah dengan kecepatan berkisar antara 5-11 cm per tahun, hal tersebut bukanlah indikasi bahwa Selat Muria akan muncul kembali.

Wafid menegaskan bahwa fenomena banjir rob yang saat ini sering terjadi lebih disebabkan oleh faktor iklim, seperti curah hujan yang tinggi dan kerusakan infrastruktur. Terkait dengan Selat Muria, ia menyatakan bahwa terbentuknya kembali Selat Muria memerlukan proses geologi yang sangat dahsyat, seperti gempa bumi tektonik dengan kekuatan besar.

Dalam konteks geologi, Wafid menjelaskan bahwa terjadinya amblasan tiba-tiba (graben) yang mencakup areal yang luas dapat menjadi faktor untuk terbentuknya kembali Selat Muria.

Namun demikian, ia menekankan bahwa penurunan tanah (land subsidence) sendiri tidak cukup sebagai penyebab terbentuknya kembali Selat Muria. Proses tersebut akan membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan ratusan hingga ribuan tahun, dengan penurunan tanah yang seragam dari Demak hingga Pati.

Penelitian yang dilakukan oleh Badan Geologi menunjukkan bahwa kecepatan penurunan tanah berbeda-beda di berbagai daerah, dimana daerah pesisir cenderung mengalami penurunan lebih cepat dibandingkan dengan daratan.

Wafid menyimpulkan bahwa faktor-faktor dominan yang kemungkinan akan mempengaruhi terbentuknya kembali Selat Muria termasuk penurunan muka tanah yang signifikan, kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, serta gangguan terhadap pola aliran sungai karena elevasi daratan yang lebih rendah dibanding muka air laut.

Dengan demikian, pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Badan Geologi ini menegaskan bahwa klaim mengenai kemungkinan terbentuknya kembali Selat Muria harus dipertimbangkan secara hati-hati dan tidak dapat dipastikan dalam waktu dekat. Proses geologi yang dibutuhkan untuk fenomena tersebut memerlukan waktu yang sangat panjang serta kondisi lingkungan yang kompleks.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Basnursyahhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Artikel Terkait
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini