Sekbernews.id – JAKARTA Menanggapi kritikan yang disampaikan oleh sejumlah universitas terkemuka di Indonesia terhadap kondisi demokrasi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, sekelompok alumni dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia mengeluarkan sebuah deklarasi yang menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini baik-baik saja.
Deklarasi yang disampaikan pada Sabtu (3/2/2024) ini disampaikan sebagai respons terhadap pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi darurat kenegarawanan.
Deklarasi yang dibacakan oleh Kun Nurachadijat, perwakilan dari Universitas Indonesia (UI), pada hari Jumat, 2 Februari 2024, di Jakarta, menyatakan bahwa Indonesia sedang berada dalam proses pemilihan umum yang sehat dan demokratis menjelang Pemilu 2024.
“Dengan ini kami menyatakan Indonesia baik-baik saja dan sedang dalam proses demokrasi pemilihan umum yang sehat dan demokratis,” ujar Kun dalam pembacaan maklumat tersebut.
Maklumat ini juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan konstitusi yang berlaku di Indonesia, termasuk Pancasila dan UUD 1945.
Kelompok ini berpendapat bahwa sebagai bagian dari sivitas akademika, harus ada penghormatan terhadap keputusan hukum yang ada di Indonesia, dan institusi pendidikan tinggi tidak seharusnya terlibat dalam manuver politik praktis.
Selanjutnya, mereka meminta agar sivitas akademika di seluruh perguruan tinggi di Indonesia tetap berada dalam koridor mengawal demokrasi yang sehat dan konstitusional.
Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, dibentuk sebuah satuan tugas (satgas) yang bertujuan untuk mengawasi proses demokrasi di Indonesia.
Kelompok ini terdiri dari 17 orang dari berbagai universitas, termasuk Kun Nurachadijat dari UI, Tommy Rahaditia dari Universitas Trisakti, Alfian Usman dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan berbagai perwakilan dari universitas lainnya di Indonesia.
Mereka bersama-sama mengajak sivitas akademika dan masyarakat umum untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan integritas proses demokrasi di Indonesia.
Deklarasi ini muncul sebagai sebuah kontraposisi terhadap seruan beberapa universitas terkemuka yang sebelumnya mengkritik kondisi demokrasi saat ini.
Ini menunjukkan adanya dinamika dan perbedaan pandangan di kalangan akademisi dan alumni perguruan tinggi di Indonesia mengenai kondisi politik dan demokrasi di negara ini.
