Kamis, Mei 9, 2024
30 C
Indramayu
BerandaHukumMotif Penganiayaan Terhadap Pimpinan Ponpes di Indramayu Ini Alasanya

Motif Penganiayaan Terhadap Pimpinan Ponpes di Indramayu Ini Alasanya

spot_img

Reporter : Red

Sekbernews.id – BANDUNG  Motif penganiayaan terhadap KH Farid Ashr Waddahr alias Gus Farid, pimpinan pondok pesantren (Ponpes) An-Nur, Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, akhirnya terungkap.

Dihadapan penyidik, pelaku S mengaku nekat menyerang Gus Farid, istri dan keponakannya lantaran hal sepele.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, saat menggelar jumpa pers di polda setempat, kamis, 10 Maret 2022 kemarin. Hadir dalam jumpa pers, Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara.

Tersangka S beserta barang bukti juga dihadirkan dalam jumpa pers. Adapun barang buktinya adalah sebilah arit yang digunakan melukai korban, pakaian bernoda darah dan lain-lain.

Ibrahim menyebut, pelaku menyerang Gus Farid lantaran terganggu dengan kegiatan ponpes, terutama suara-suara santri yang sedang berzikir.

BACA JUGA : Kasus Investasi Bodong di Perbankan Ditangkap Tim Tabur Kejagung

“Jadi pelaku ini kesal dan terganggu kalau mendengar suara-suara zikir gitu. Kebetulan pelaku dan korban masih bertetangga. Motifnya hanya itu, tidak ada yang lain,” kata Ibrahim.

Atas tindakannya itu, imbuh Ibrahim, pelaku dijerat pasal berlapis.

Dikenakan Pasal 338 juncto 53 KUHP dan 351 KUHP, ancaman hukumannya kurang lebih 15 tahun.

Ibrahim kemudian menjelaskan perihal awal mula kasus itu. Kronologi peristiwa tersebut bermula ketika pelaku mendatangi kediaman Gus Farid yang masih berada di lingkungan pondok pesantren seorang diri pada tanggal 8 Maret lalu.

Di sana, pelaku menanyakan keberadaan KH Farid pada Anah yang merupakan istri dari Gus Farid.

Pelaku diberi tahu jika Gus Farid sedang berada di musala. Pelaku yang sudah diberi tahu malah tetap membacok Anah.

Usai membacok Anah, pelaku keluar menuju ke mushola dan bertemu dengan Muhammad Haka yang merupakan santri sekaligus keponakan Gus Farid. Haka pun menjadi korban pembacokan. Selanjutnya, Gus Farid dibacok oleh pelaku di Mushola.

“Dari kejadian tersebut akhirnya tiga korban mengalami luka dari sajam seperti arit, barang buktinya arit, sarung, satu stel pakaian, dua potong sarung percikan darah, kerudung percikan darah, dan dua unit HP,” jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar.

BACA JUGA : Jaksa Agung Periksa 2 Orang Saksi Dugaan Tipikor Pengadaan Pesawat Udara PT. Garuda Indonesia

Usai kejadian, sambung Ibrahim, pelaku diamankan oleh warga setempat dan sempat menjadi bulan-bulanan. Adapun diketahui, pelaku dan korban memang saling mengenal. Tempat tinggal korban pelaku dan korban berdekatan.

“Ditangkapnya oleh massa, makanya pada saat ditangkap dia kondisinya babak belur, karena massa yang menangkap,” pungkasnya.

Editor : L. Darsono

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Duljanihttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini