Kamis, Mei 9, 2024
30 C
Indramayu
BerandaKesehatanMengenal Calcific Tendinitis, Nyeri Bahu Akibat Penumpukan Kalsium

Mengenal Calcific Tendinitis, Nyeri Bahu Akibat Penumpukan Kalsium

spot_img

Sekbernews.id – Calcific tendinitis, kondisi yang ditandai oleh penumpukan kalsium di otot atau tendon seseorang, telah menjadi perhatian utama dalam masalah nyeri otot, khususnya di sekitar bahu. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang signifikan, mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Menurut laporan MedicalNewsToday, gejala umum calcific tendinitis mencakup rasa sakit di bagian depan atau belakang bahu yang bisa meluas hingga ke lengan. Kasus yang parah dapat menghambat gerakan lengan dan mengganggu tidur.

Sumber lain dari Clevelandclinic menyoroti bahwa orang berusia 40 hingga 60 tahun, terutama perempuan, memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini.

Tahapan dalam Calcific Tendinitis

Tahapan kondisi ini meliputi:

  1. Pra-kalsifikasi: Pada tahap awal, gerakan menyebabkan rasa sakit dan rentang gerak terbatas.
  2. Kalsifikasi: Kalsium terakumulasi membentuk endapan. Tubuh kemudian mulai menyerap endapan tersebut, menyebabkan ketidaknyamanan.
  3. Pasca-kalsifikasi: Endapan kalsium digantikan oleh jaringan sehat, dan rentang gerak mulai membaik.

Penyebab Calcific Tendinitis

Tumpukan kalsium dalam tendon dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, pertumbuhan sel yang tidak normal, atau aktivitas kelenjar tiroid yang tidak terkendali, sebagaimana dilaporkan oleh Healthline. Selain itu, kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit metabolik seperti diabetes.

Meskipun lebih sering terjadi pada orang yang aktif secara fisik atau melakukan gerakan mengangkat tangan, calcific tendinitis dapat menyerang siapa saja.

Pengobatan untuk kondisi ini bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Pendekatan non-bedah melibatkan istirahat, penggunaan es, obat antiinflamasi, fisioterapi, terapi gelombang kejut, atau suntikan kortikosteroid. Sementara pada kasus yang jarang, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan penumpukan kalsium.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Rizki Adi Natahttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita hiburan, olahraga, serta kesehatan.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini