Kamis, Mei 9, 2024
28.5 C
Indramayu
BerandaKesehatanPapilledema, Penyakit yang Diderita Mantan Kiper Timnas Kurnia Meiga

Papilledema, Penyakit yang Diderita Mantan Kiper Timnas Kurnia Meiga

spot_img

Sekbernews.id – JAKARTA Mantan kiper tim nasional Indonesia, Kurnia Meiga, saat ini sedang viral karena berjualan keripik di TikTok. Kegiatan mantan pesepakbola tanah air itu mengundang keprihatinan sejumlah pihak.

Kabarnya, Kurnia Meiga gantung sepatu akibat penyakit papilledema yang menimpanya. Penyakit gangguan saraf mata ini menghambat aktivitasnya sehingga saat ini mantan kiper Arema Malang ini harus gantung sepatu lebih cepat.

Papilledema adalah suatu kondisi yang melibatkan pembengkakan pada papila optik, area di mata yang berhubungan dengan saraf optik. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menandakan adanya tekanan intrakranial yang tinggi.

Pengertian Papilledema

Papilledema terjadi ketika tekanan cairan serebrospinal meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan di dalam mata. Papila optik menjadi bengkak akibat penumpukan cairan dan pembengkakan tersebut dapat terlihat selama pemeriksaan mata. Papilledema umumnya memengaruhi kedua mata.

Gejala papilledema meliputi perubahan penglihatan, sakit kepala, mual, dan muntah. Penderita juga mungkin mengalami keterbatasan dalam kemampuan untuk memfokuskan mata pada objek tertentu.

Penyebab Papilledema

Papilledema dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, namun penyebab utamanya adalah peningkatan tekanan intrakranial. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan papilledema antara lain:

  1. Tumor Otak: Tumor yang menekan otak dapat meningkatkan tekanan intrakranial, menyebabkan papilledema.
  2. Edema Otak: Pembengkakan otak akibat cairan yang berlebihan dapat menjadi pemicu papilledema.
  3. Meningitis: Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan tekanan di dalam kepala.
  4. Hidrosefalus: Peningkatan jumlah cairan serebrospinal dapat mengakibatkan papilledema.
  5. Trauma Kepala Berat: Cedera kepala yang parah dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.

Pengobatan Papilledema

Penanganan papilledema harus didasarkan pada penyebabnya. Beberapa tindakan pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  1. Penanganan Penyebab Utama: Identifikasi dan penanganan penyebab utama seperti tumor otak, edema otak, atau penyakit lain yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
  2. Pemberian Obat: Beberapa obat diuretik dapat membantu mengurangi tekanan intrakranial dengan mengurangi retensi cairan.
  3. Operasi: Pada beberapa kasus, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan intrakranial.
  4. Manajemen Gejala: Pengobatan simptomatik dapat dilakukan untuk mengatasi gejala seperti sakit kepala dan mual.

Penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala papilledema, karena penanganan dini dapat mencegah kerusakan mata yang lebih lanjut dan mengatasi penyebabnya secara efektif.

Rutin melakukan pemeriksaan mata juga penting untuk mendeteksi kondisi ini secara dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Rizki Adi Natahttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita hiburan, olahraga, serta kesehatan.
Artikel Terkait
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini