Kamis, Mei 9, 2024
28.3 C
Indramayu
BerandaDaerahKeluarga 18 Korban Meninggal di Smelter Morowali Bakal Terima Tunjangan dari Perusahaan

Keluarga 18 Korban Meninggal di Smelter Morowali Bakal Terima Tunjangan dari Perusahaan

spot_img

Sekbernews.id – MOROWALI PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berkomitmen untuk memberikan santunan pendidikan hingga perguruan tinggi kepada anak-anak korban tewas dalam ledakan smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Kecelakaan tragis ini menelan korban sebanyak 18 jiwa dan melukai puluhan orang lainnya.

Dalam pernyataan kepada Kompas.com pada Selasa (26/12/2023), Kepala Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan, menyampaikan bahwa santunan tersebut akan diberikan secara maksimal untuk dua anak korban. Bantuan pendidikan ini meliputi jenjang pendidikan dari tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

“Santunan pendidikan akan diberikan kepada anak-anak korban, terutama yang sedang bersekolah,” ungkap Dedy dalam keterangan resmi.

Selain bantuan pendidikan, PT IMIP juga akan memberikan santunan senilai Rp 600 juta untuk setiap korban yang meninggal dunia. Dedy menekankan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap keluarga korban, yang akan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan ahli waris.

Hingga saat ini, PT IMIP telah menyalurkan santunan awal sebesar Rp 25 juta bagi keluarga korban meninggal dunia. Bantuan tersebut mencakup biaya pengantaran jenazah ke rumah keluarga masing-masing.

Perusahaan juga berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan santunan tambahan. Hasil dari koordinasi ini menetapkan bahwa ahli waris korban meninggal dunia akan menerima santunan sebesar 46 kali upah pokok terendah di kawasan PT IMIP, yakni sebesar Rp 3.675.000 per bulan. Selain itu, PT IMIP memberikan bantuan dana pemakaman sebesar Rp 10 juta.

Tragedi ledakan smelter nikel PT ITSS di kawasan PT IMIP yang menimbulkan korban jiwa ini telah menarik perhatian luas. Kejadian ini juga menjadi sorotan terhadap prosedur keselamatan kerja di sektor industri.

Arko Tarigan, juru kampanye mineral kritis dari Trend Asia, mengungkapkan bahwa kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa sering terjadi di sektor industri pengolahan smelter. Menurut catatan Trend Asia, sebanyak 53 pekerja smelter di Indonesia telah kehilangan nyawa mereka dari tahun 2015 hingga 2022, termasuk di IMIP, dimana 13 di antaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

“Nyawa mereka seakan terus dikorbankan saja. Yang penting, perusahaan tetap berjalan,” pungkas Arko.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Saputrahttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini