Kamis, Mei 9, 2024
30.1 C
Indramayu
BerandaDaerahGrebeg Syawal 2024 di Cirebon Diwarnai Penolakan

Grebeg Syawal 2024 di Cirebon Diwarnai Penolakan

spot_img

Sekbernews.id – CIREBON Sebuah spanduk dengan tulisan kontroversial terpasang di depan pintu masuk kompleks Makam Sunan Gunungjati Cirebon pada saat yang sama ketika Kompleks Makam tersebut dihiasi oleh kehadiran Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon untuk menggelar Grebeg Syawal 2024.

Spanduk tersebut dengan tegas menyatakan bahwa ‘Kami keluarga besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan’.

Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan spanduk tersebut, namun hal ini mengakibatkan keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon tidak dapat memasuki kompleks makam. Reaksi cepat pun muncul dari pihak keluarga Keraton yang hadir.

Penolakan ini juga mencakup kesulitan yang dihadapi keluarga Luqman Zulkaedin dalam melaksanakan ziarah Grebeg Syawal di kompleks makam Sunan Gunung Jati. Hal ini disebabkan oleh tiba-tiba digemboknya pintu menuju kompleks makam tersebut.

Dalam suasana tegang, Luqman dan keluarganya mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap serangkaian penolakan ini. Mereka, termasuk Luqman yang hendak mengunjungi makam leluhur dan ayahnya, Alm PRA Arief Natadiningrat, merasa geram.

“Istighfar, istighfar. Ya, kami di sini untuk berziarah,” ungkap Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat pada Jumat (19/4/2024).

Setelah beberapa upaya, akhirnya keluarga Luqman Zulkaedin dapat melaksanakan ziarah dengan akses melalui pintu Ganggong, kemudian berdoa di pintu Pasujudan.

Ketika dimintai tanggapan, Patih Sepuh Goemelar menyatakan kekecewaannya atas peristiwa penguncian pintu akses tersebut.

“Kami sangat prihatin. Kami datang dengan niat berziarah, dan seharusnya tidak ada tindakan yang menghalangi akses ke makam orang tua. Meskipun kami berdoa di pintu Pasujudan, yang penting bagi kami adalah melaksanakan Grebeg Syawal bersama keluarga,” ujarnya.

Goemelar juga menyatakan bahwa tindakan tersebut seharusnya tidak terjadi. Menurutnya, kunjungan keluarga tersebut adalah bagian dari tradisi Grebeg Syawal untuk berziarah dan berdoa kepada leluhur serta Allah SWT.

“Atas kejadian ini, saya akan berembuk dengan keluarga untuk mencari solusi terbaik atas polemik yang telah berlangsung,” tambah Goemelar.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Artikel Terkait
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini