Minggu, Mei 19, 2024
27.3 C
Indramayu
BerandaDaerahBanjir Rob Kembali Terjang Eretan Indramayu

Banjir Rob Kembali Terjang Eretan Indramayu

Sekbernews.id – INDRAMAYU Gelombang pasang air laut, atau yang lebih dikenal sebagai banjir rob, kembali menghantam pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu. Meskipun peristiwa ini bukan hal baru bagi penduduk setempat, dampaknya tetap menimbulkan ketidaknyamanan dan tantangan yang berat bagi warga yang terkena dampak.

Beberapa desa di sepanjang pesisir pantai utara Indramayu, termasuk Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, kembali menjadi sasaran banjir rob. Menurut laporan, banjir rob telah melanda kedua desa tersebut selama lima hari terakhir.

“Namun, rob malam ini adalah yang terparah,” ujar Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminudin, dalam pernyataannya, Selasa (7/5/2024).

Waminudin menjelaskan bahwa ketinggian banjir rob di kedua desa tersebut bervariasi antara 10 hingga 60 sentimeter. Selain merendam jalan-jalan di permukiman, banjir juga telah memasuki rumah-rumah warga.

“Di Desa Eretan Kulon, ada 11 RT yang terdampak banjir rob. Jika ditambah dengan Desa Eretan Wetan, jumlah rumah yang terendam mencapai ribuan,” ungkap Waminudin.

Perbedaan utama dengan banjir rob sebelumnya adalah waktu kejadian. Waminudin menegaskan bahwa kali ini banjir rob muncul pada malam hari, mulai sekitar Magrib hingga sekitar pukul 23.00 WIB. “Setelah itu, air surut. Pagi hari kembali normal. Namun, pada malam hari, banjir datang kembali,” tambahnya.

Meskipun telah terbiasa dengan fenomena banjir rob, warga tetap merasa terganggu karena tingginya genangan air pada malam tersebut. Jalan-jalan di sekitar permukiman mereka tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.

“Ini membuat warga terpaksa berjalan kaki melintasi banjir jika mereka harus keluar rumah. Sepeda motor tidak bisa digunakan, bahkan ada yang mogok saat dipaksakan,” ungkap Waminudin.

Untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat banjir rob, warga telah melakukan berbagai upaya antisipasi. Mereka meninggikan barang-barang berharga seperti peralatan elektronik dan perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi sebelum banjir datang. Selain itu, beberapa warga juga membangun tanggul darurat dari kayu dan tembok bata untuk menahan masuknya air ke dalam rumah mereka.

Waminudin juga menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang pasang masih akan terjadi hingga Kamis, 9 Mei 2024. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada warga yang tinggal di pesisir pantura untuk tetap waspada dan siap menghadapi situasi yang mungkin terjadi.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Edyhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait

Terkini