Kamis, Mei 9, 2024
28.5 C
Indramayu
BerandaNasionalEl Nino Berpotensi Jadi Gorila El Nino, Apa Itu?

El Nino Berpotensi Jadi Gorila El Nino, Apa Itu?

spot_img

Sekbernews.id – JAKARTA El Nino diprediksi menjadi ancaman serius bagi Indonesia dalam waktu dekat. Bahkan, El Nino yang sedang berlangsung saat ini berpotensi berkembang menjadi Gorila El Nino.

El Nino diidentifikasi sebagai pemicu kenaikan suhu di Indonesia, hasil dari kajian dan diskusi oleh peneliti Tim Variabilitas, Perubahan Iklim, dan Awal Musim Badan Riset dan Inovasi Nasional (TIVIPIAM-BRIN).

Peristiwa ini diperkirakan semakin memburuk dan menyerupai kejadian tahun 2015, bahkan mungkin menjadi lebih ekstrem. Jika ini terjadi, Indonesia akan menghadapi peningkatan kekeringan dan cuaca panas ekstrem, seperti yang diperkirakan melalui pemodelan dari Biro Meteorologi Australia (Bureau of Meteorology/BOM), yang mencatat peningkatan suhu Bumi sekitar 1,5 derajat Celsius.

Puncak El Nino diperkirakan terjadi antara November 2023 hingga Februari 2024, menurut Ketua Tim TIVIPIAM BRIN, Erma Yulihastin. Dia menjelaskan bahwa siklus hidup El Nino dan La Nina berlangsung selama 9 bulan, dan karena El Nino mulai pada Juni 2023, puncaknya diharapkan pada November 2023 hingga Februari 2024.

Erma menyampaikan hasil kajian terbaru, menyebutkan bahwa El Nino saat ini menuju ke area 3, Samudra Pasifik semakin ke baratnya Peru. Meskipun sempat mencapai level 3,5, kini telah turun menjadi 2,32. Erma menyebutnya sebagai “gorila El Nino” jika mencapai level 3,5, menandakan penurunan intensitas.

Penurunan ini akan menyebabkan transfer energi panas ke wilayah Samudera Pasifik yang lebih barat, dengan peningkatan level di wilayah menuju level 2. Erma mengingatkan tentang situasi serupa pada tahun 2015, di mana El Nino seharusnya menurun tetapi malah berlanjut lebih dari setahun, dinyatakan sebagai Gorila El Nino oleh ahli El Nino NOAA, Michael McPhaden, karena kekuatan dan ketahanannya yang luar biasa.

Erma menegaskan bahwa para peneliti masih menanti apakah Indonesia akan mengalami situasi serupa. Namun, dia menekankan bahwa jika El Nino naik dalam satu siklus hidupnya, kemungkinan besar tidak akan mengalami penurunan.

Pemodelan dari Biro Meteorologi Australia menunjukkan potensi penguatan intensitas El Nino. Erma mengatakan bahwa segala kemungkinan terbuka karena pemodelan tersebut mempertimbangkan kenaikan suhu Bumi hingga 1,5 derajat Celsius.

BOM memodelkan El Nino bergerak dan menguat ke area 3 dan 4, semakin mendekati Papua. Erma menyimpulkan bahwa, berbeda dengan pemodelan lain yang menunjukkan penurunan El Nino pada Februari 2024, BOM memperkirakan bahwa El Nino ini akan terus menguat, bahkan bisa bertahan lama, mirip dengan kejadian tahun 2015.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Basnursyahhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini