Sekbernews.id – INDRAMAYU Jika Anda melewati jalan irigasi di sekitar Blok Pilang, Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, mampirlah sejenak di warung kopi Wa Jeki.
Ya, warung Wa Jeki. Warung yang dinisbatkan namanya kepada panggilan pemiliknya, Wa Jeki. Panggilan “Wa” menunjukkan bahwa yang dipanggil sudah menjalani paruh baya.
Sementara itu, Jeki entah didapat dari mana. Orang-orang mungkin sudah nyaman dengan memanggilnya seperti itu. Sebab nama aslinya adalah Suwarjo.
Suwarjo alias Wa Jeki ini hanya mengandalkan warung tersebut sebagai mata pencahariannya. Ia menggantungkan rezekinya pada Tuhan melalui orang-orang yang lewat untuk mampir membeli jualannya.
Wa Jeki berjualan kopi dan minuman sachet yang bisa diseduh, makanan ringan, serta aneka gorengan buatan istrinya. Selain itu, ia juga beternak ayam untuk menambah pendapatan sehari-harinya.
Wa Jeki tak bisa melakukan pekerjaan lain, karena ia masuk kedalam penyandang disabilitas. Kakinya putus akibat tertabrak kereta api tiga puluhan tahun yang lalu.
Hanya bermodalkan kursi roda yang dimodifikasi dari sepeda bekas, Wa Jeki bisa melakukan aktivitas dalam mengelola warungnya.
Dalam sebuah sesi wawancara di Sapta TV, Wa Jeki mengaku kondisi ini sudah terjadi selama puluhan tahun. Sehingga ia sudah terbiasa dengan hal tersebut.
“Ya sedih mah pasti ada, tapi ya sudahlah, saya sudah berdamai dengan kondisi ini,” ungkap Wa Jeki, dikutip pada Selasa (11/6/2024).
Kedamaian itu yang kini meliputi kehidupan Wa Jeki. Ia tak berharap apa-apa pada manusia lainnya. Ia hanya bersandar pada Tuhan dan berharap Sang Maha Pemberi Rezeki mendatangkan banyak pembeli ke warungnya.