Sekbernews.id – CIAMIS Kejadian mengerikan terjadi di Desa Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ketika seorang perempuan bernama Yanti (44) menjadi korban pembunuhan brutal yang disertai mutilasi oleh suaminya sendiri yang berinisial TBD (50). Menurut polisi, pelaku diduga mengalami gangguan mental, tepatnya depresi.
AKBP Akmal, Kepala Kepolisian Resor Ciamis, mengungkapkan bahwa dugaan mengenai kondisi depresi pelaku masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dari ahli jiwa.
“Pelaku diduga depresi. Ada dugaan seperti itu, tapi masih perlu dikonfirmasi oleh dokter jiwa,” ujar AKBP Akmal, dikutip pada Sabtu (4/5/2024).
Informasi yang dihimpun dari keluarga korban, serta pihak masyarakat dan Puskesmas setempat, menunjukkan adanya perubahan perilaku yang signifikan pada pelaku dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan, keluarga pelaku sempat meminta bantuan Puskesmas Rancah untuk mengecek kondisi mentalnya beberapa hari sebelum kejadian tragis tersebut.
“Dalam pemeriksaan di Puskesmas, pelaku menyatakan dirinya baik-baik saja,” ungkap seorang anggota keluarga korban.
Puskesmas pun memberikan obat penenang kepada pelaku serta meminta keluarganya untuk terus memantau perkembangannya.
Namun, disayangkan bahwa keluarga korban tidak memberikan update terkini mengenai kondisi pelaku setelah pemberian obat tersebut.
Sebelumnya, kejadian pembunuhan yang menggemparkan warga terjadi pada Jumat (3/5/2024) di Kabupaten Ciamis.
Dari rekaman video amatir yang beredar, terlihat pelaku membawa potongan tubuh korban dan meletakkannya di halaman rumah warga, sambil terlihat bersimbah darah.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham, mengonfirmasi bahwa pelaku yang berinisial TBD (50) telah ditangkap oleh warga bersama aparat kepolisian setempat.
“Pelaku menggunakan senjata tajam, pisau, untuk melakukan perbuatan sadis ini,” jelas Jules.
“Pelaku membunuh korban dan memutilasinya dengan kejam. Saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pelaku dan beberapa saksi,” tambahnya.
Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh pihak berwajib untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tragedi pembunuhan yang mengguncang warga Kabupaten Ciamis tersebut.