Sekbernews.id – KH Anwar Iskandar, yang lahir pada 24 April 1950 di Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Beliau diangkat menggantikan KH Miftachul Akhyar melalui rapat pleno tertutup yang diadakan pada Selasa, 15 Agustus 2023. Namun, keputusan ini baru saja disahkan dalam rapat paripurna Dewan Pimpinan MUI dan Dewan Pertimbangan MUI pada Jum’at (17/11/2023).
Pendidikan KH Anwar dimulai di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, yang didirikan oleh ayahnya, KH Iskandar. Ia juga menuntut ilmu di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah di lingkungan yang sama.
Pada tahun 1967, Anwar melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, dan meraih gelar Sarjana Muda dari Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri pada tahun 1969. Kemudian, ia menyelesaikan pendidikan sarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Sastra Arab pada tahun 1970.
Sebelum menjadi Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025 dan sebagai Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2022-2027.
Beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien dan Assa’idiyah di Kediri, dan telah memegang beberapa peran penting dalam berbagai organisasi keislaman seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
KH Anwar Iskandar menikah dengan Qoni’atus Zahro pada tahun 1975, yang merupakan putri dari Kiai Sa’id, pimpinan Pondok Pesantren Assa’idiyah, Jamsaren, Kediri. Kemudian pada tahun 1990, beliau menikah untuk kedua kalinya dengan Yayan Handayani dari Bogor.
KH Anwar Iskandar adalah seorang tokoh agama yang berpengalaman dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan peran aktif dalam berbagai organisasi keislaman. Beliau diharapkan dapat membawa MUI ke arah yang lebih positif dan konstruktif dalam melayani umat Islam dan masyarakat Indonesia secara luas.
