Thursday, December 12, 2024
HomeKriminalMR Dibuang Hidup-Hidup di Sungai oleh Ibu Kandung, Kakek, dan Pamannya

MR Dibuang Hidup-Hidup di Sungai oleh Ibu Kandung, Kakek, dan Pamannya

Sekbernews.id – INDRAMAYU Nasib tragis menimpa MR (13), seorang warga Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Ia menjadi korban penyiksaan oleh ibu, paman, dan kakeknya sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam saluran irigasi di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, pada Rabu (4/10/2023).

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, memberikan penjelasan mengenai kronologi peristiwa tersebut. Pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB, MR yang telah tidak bersekolah tiba-tiba pulang dan melewati atap rumahnya.

Kakek korban, Warim (70), menyaksikan perbuatan cucunya dan mencoba untuk menegurnya. Namun, sebaliknya, korban melampiaskan kemarahannya dengan memukul Warim.

Saat merasa bahwa tegurannya tidak mempan, Warim akhirnya memukul kepala MR dengan menggunakan gergaji. Warim berteriak dan memanggil Nurhani (43), ibu MR. Nurhani segera datang dan membanting tubuh NR. Tidak lama kemudian, Suganda (24) juga tiba di lokasi.

“Adik MR, yaitu Nurhani, diminta untuk mengikat korban. Setelah diikat, korban dibawa ke dapur dan ke kamar,” jelas Kapolres.

Kemudian, Nurhani meminjam sepeda motor dari tetangganya dengan niat untuk mengantarkan MR ke rumah mantan suaminya, yang juga ayah MR, di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. Nurhani mengangkat MR dan ditempatkannya di jok depan sepeda motor pada Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.

Perjalanan dari rumah Nurhani ke kediaman mantan suaminya cukup jauh. Di tengah perjalanan, tepatnya di sekitar jembatan Cemprong, Kabupaten Indramayu, Nurhani merasa takut bahwa mantan suaminya akan marah melihat kondisi fisik MR yang penuh luka.

“Dia (Nurhani) berpikir, ‘Bagaimana reaksi mantan suamiku jika dia melihat anak kami dalam kondisi seperti ini?’ Karena mereka telah bercerai. Nurhani merasa cemas dan akhirnya terlintas untuk membuang MR ke saluran irigasi di Desa Bugis,” ungkap Fahri.

Fahri menyebutkan bahwa saat dibuang ke dalam saluran irigasi, MR masih hidup. Selama perjalanan, Nurhani sering mendengar rintihan MR.

“Korban sempat mengatakan, ‘Sakit, ngantuk, capek’. Pada saat dilempar, kondisinya masih hidup,” tambah Fahri.

Dalam hasil autopsi, ditemukan pasir di saluran pernapasan MR, yang diduga menjadi penyebab kematian korban.

“Dari hasil autopsi, kami menemukan pasir yang masuk ke dalam saluran pernapasan MR, yang diduga menjadi penyebab kematian korban,” tutup Fahri.

Penulis : Edy

Duljanihttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis,mengedit,dan menerbitkan artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

terbaru