Kamis, Mei 9, 2024
30 C
Indramayu
BerandaPolitikJokowi Dituding Tinggalkan PDIP, Dibela Ngabalin

Jokowi Dituding Tinggalkan PDIP, Dibela Ngabalin

spot_img

Sekbernews.id – JAKARTA Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, merasa terlupakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga Jokowi. Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, meminta Hasto untuk tidak bersikap sinis terhadap Presiden Jokowi.

Ngabalin menyebut bahwa selama periode kedua pemerintahan Jokowi, Jokowi telah berupaya membangun rekonsiliasi dengan melibatkan hampir semua partai politik, termasuk Gerindra dan Prabowo Subianto, yang sebelumnya menjadi rival Jokowi dalam dua pemilihan presiden.

“Marah atau bersikap sinis bukanlah tindakan yang tepat. Mari kita menghadapi situasi ini dengan bijak dan dewasa dalam berpikir serta bertindak,” kata Ngabalin pada hari Minggu, (29/10/2023).

Ali menambahkan, jika Hasto merasa bahwa Jokowi telah mengabaikannya, maka sebaiknya ungkapan yang digunakan lebih bijak dan tidak bersifat kasar.

Ngabalin menjelaskan bahwa Jokowi telah berulang kali menyatakan bahwa urusan pencalonan calon presiden dan wakil presiden adalah urusan partai politik. Hal ini seharusnya menjadi pemahaman yang dimiliki Hasto.

“Hasto seharusnya tahu bahwa pembiayaan dalam mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah tanggung jawab partai politik atau koalisi partai politik. Apa alasan Hasto memberikan penilaian yang kurang pantas terhadap Jokowi?” ujarnya.

Ngabalin juga menyentuh masalah Gibran, putra Jokowi, yang menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Jokowi telah menjelaskan pandangannya kepada publik, yaitu bahwa Gibran sudah dewasa dan memiliki hak untuk menentukan jalur politiknya sendiri.

“Jika Gibran dipilih oleh koalisi Gerindra dan Golkar karena dia adalah anak Jokowi, mengapa hal itu harus dipertanyakan? Kenapa Jokowi harus dijadikan ukuran?” tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa partainya merasa sedih dan kecewa. PDIP mengatakan banyak kader dan pendukungnya yang tidak percaya dengan kondisi hubungan antara partai dan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasto menjelaskan bahwa PDIP telah memberikan berbagai keistimewaan dan dukungan kepada Jokowi dan keluarganya. Namun, dukungan dari partai tersebut dianggap tidak dihargai oleh Jokowi dan keluarganya.

“Kami sangat mencintai dan memberikan dukungan yang besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya. Namun, kami merasa ditinggalkan karena ada permintaan lain yang berpotensi melanggar prinsip-prinsip kebaikan dan Konstitusi. Awalnya kami hanya berdoa agar hal itu tidak terjadi, tetapi ternyata kenyataannya begitu,” kata Hasto.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Basnursyahhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini