sekbernews.id – JAKARTA Ajat Sudrajat adalah salah satu legenda sepak bola yang dimiliki Jawa Barat. Ajat Sudrajat begitu identik dengan klub terbesar di provinsi tersebut, Persib Bandung.
Namun, Ajat Sudrajat pernah melakukan tindakan kontroversial. Pada tahun 1991, Ajat pindah dari Persib ke sesama tim asal Bandung, Bandung Raya.
Kepada kanal Youtube REPUBLIKBOBOTOH TV, Ajat mengungkapkan alasannya pindah dari Persib Bandung. Menurut Ajat itu bermula dari janji yang diberikan ketua umum Persib Bandung saat itu, Ateng Wahyudi yang juga saat itu menjabat sebagai walikota Bandung.
Ateng menurut Ajat memberikan janji sebelum laga final Liga Indonesia 1990. Saat itu Persib menghadapi Persebaya di babak final. “Waktu itu kami dijanjikan mobil, seluruh pemain bukan hanya saya,” ujarnya.
Menurut Ajat, saat itu dirinya maupun anggota tim Persib yang lain tidak pernah meminta apapun ke pengurus Maung Bandung. Tapi tentu saja janji mobil itu memberikan motivasi lebih bagi para pemain Persib. “Enggak ada janji saja kami akan mati-matian, apalagi ketika sudah ada janji itu,” kata Ajat. (Dilansir Bola.com)
Benar saja, di laga final itu Persib menang 2-0 atas Persebaya di laga final. Dua gol pada laga tersebut tercipta berkat gol bunuh diri dari Subangkit dan gol dari Dede Rosadi.
BACA JUGA : Persib Award, Apresiasi untuk Pemain Persib Bandung
Namun, setelah laga final itu mobil yang dijanjikan tidak hadir. Yang ada justru taksi yang dibagikan kepada 30 pemain Persib saat itu. Hal yang lebih menyakitkan pun terjadi. Taksi yang sudah dijanjikan tidak jadi diberikan kepada para pemain Persib. “Ya sebenarnya tidak perlu janji-janji begitu, toh kami juga tidak pernah minta,” jelasnya.
Setelah tak lagi memperkuat Persib Bandung, Ajat Sudrajat sempat berpikir untuk pensiun. Namun, di tahun 1991 sampai tahun 1997, ia memperkuat Bandung Raya.
Ajat merasa hatinya tetap di Persib. Sebab, ia merasa turut serta membesarkan nama Persib. Ia juga merasa dibesarkan oleh Maung Bandung.
“Hati saya tetap di Persib, tapi Bandung Raya juga jadi tim yang bisa memperlakukan saya dengan baik. Mereka membuat dapur saya tetap ngebul,” tandasnya.
Perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 sudah berakhir dengan menyuguhkan berbagai keseruan yang memicu adrenalin, laga-laga panas, dan kejutan-kejutan menarik. Kesuksesan perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama banyak pihak, dan semuanya layak mendapat apresiasi.
Apresiasi khusus ditujukan kepada suporter yang turut menyukseskan kompetisi Liga 1 melalui kampanye Dukungdarirumah. Komitmen suporter untuk disiplin mendukung tim kesayangannya meskipun dari rumah, merupakan salah satu kunci penting kesuksesan penyelenggaraan Liga 1 musim ini.
Kesuksesan Liga 1 2021/2022 tersebut menginspirasi lahirnya program Markas Suporter. Program ini merupakan inisiasi dari Kapanlagi Youniverse melalui Bola.com dan Bola.net dengan PSSI untuk menjadi wadah sekaligus rumah para suporter Tanah Air. Markas Suporter diharapkan jadi tempat untuk saling berbagi informasi dan silaturahmi antarsuporter baik melalui konten digital maupun aktivasi offline.
BACA JUGA : Persib Bandung Terpeleset, Gagal Raih Trofi BRI Liga 1, Apa Itu?
Program tersebut akan dibuka dengan Event Live Streaming Markas Suporter yang diadakan pada Kamis, 14 April 2022. Selain jadi event pembuka, acara itu juga akan menjadi ajang apresiasi kepada para suporter yang telah menyukseskan kompetisi Liga 1 musim 2021/2022.
Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, dan Head of Dept Suporter Development and Fan Engagement PSSI, Budiman Dalimunthe, akan datang langsung ke Studio KLY untuk mengikuti acara bincang santai dengan jurnalis Bola.com, dan perwakilan suporter dan klub dari Liga 1 juga akan mendapat undangan bergabung pada acara tersebut secara online. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga diharapkan akan bergabung dalam perbincangan santai itu secara online.
(foto : Bola.com/Muhammad Ginanjar)
