Sekbernews.id – JAKARTA Presiden Joko Widodo telah mengumumkan rencana pemerintah untuk merekrut 1,6 juta tenaga honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024.
Hal ini diumumkan sebagai bagian dari penataan tenaga non-ASN, sesuai amanat Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
“Pemerintah juga akan menyelesaikan penataan tenaga non-ASN berdasarkan database BKN sebagaimana amanat UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN di mana tahun ini dilakukan rekrutmen sebanyak 1,6 juta formasi yang belum diangkat sebagai PPPK,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangannya yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (5/1/2024).
Dalam total seleksi CASN yang dibuka oleh pemerintah sebanyak 2.302.543 formasi tahun ini, terdapat rincian rekrutmen sebanyak 2,3 juta formasi ASN. Di antaranya, terdapat 690.822 formasi untuk CPNS umum atau fresh graduate dan 1.605.694 formasi untuk PPPK. Formasi tersebut dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu kebutuhan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Kebutuhan formasi untuk pemerintah pusat mencapai 429.183 formasi, terdiri dari 207.247 CPNS umum atau fresh graduate, 15.460 formasi untuk dosen, dan 191.787 untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. Sementara itu, terdapat 221.936 formasi PPPK untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Namun, kebutuhan instansi daerah jauh lebih besar dibanding instansi pusat, dengan total 1.867.333 formasi. Dari jumlah tersebut, terdapat 483.575 formasi untuk CPNS fresh graduate atau CPNS umum untuk tenaga teknis. Sisanya, sebanyak 1.383.758 formasi PPPK, yang terbagi untuk tenaga guru (419.146 formasi), tenaga kesehatan (417.196 formasi), dan tenaga teknis (547.416 formasi).
“Formasi-formasi tersebut akan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, serta tenaga teknis, sehingga tahun ini pemerintah akan membuka rekrutmen calon Aparatur Sipil Negara sebanyak 2.300.000,” ungkap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mendorong anak-anak muda untuk memanfaatkan peluang rekrutmen CASN ini. Menurutnya, pemerintah membutuhkan talenta-talenta muda guna menghadapi disrupsi teknologi yang semakin pesat.
“Pemerintah membutuhkan pembelajar muda yang terampil dari berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pelayanan publik berbasis digital, efisiensi birokrasi, meningkatkan kinerja, serta memastikan akuntabilitas pemerintah,” ungkap Jokowi.
