Senin, Mei 13, 2024
27.4 C
Indramayu
BerandaDaerahJalan Siliwangi Kuningan Ditutup, Pedagang Mengeluh Omset Sepi

Jalan Siliwangi Kuningan Ditutup, Pedagang Mengeluh Omset Sepi

spot_img

Sekbernews.id – KUNINGAN Sebuah perubahan besar terjadi di kawasan pertokoan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, sejak pemerintah setempat memberlakukan penutupan jalan bagi semua kendaraan dan pedagang kaki lima (PKL).

Dalam sepekan terakhir, para pedagang di kawasan tersebut mengeluhkan penurunan signifikan dalam omzet penjualan mereka.

Salah seorang pedagang, Deni, yang menjaga Toko Prapatan yang bergerak dalam penjualan peralatan sekolah, mengungkapkan bahwa omzetnya telah turun hingga 50 persen sejak pemberlakuan kebijakan penutupan jalan.

Para pelanggannya tidak lagi mampir untuk berbelanja karena sulitnya akses akibat larangan dilintasi oleh angkot ataupun kendaraan pribadi dan motor.

“Tempat parkir yang disediakan pemerintah di kawasan Puspa di lahan bekas SDN 17 dan Langlangbuana terlalu jauh, sehingga para pelanggan memilih berbelanja ke toko yang dekat sekitar situ. Ditambah angkot, kendaraan pribadi maupun motor tidak lewat sini membuat toko kami semakin sepi,” keluh Deni, Minggu (27/4).

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Teddy Wahyudi, pemilik Toko Emas Macan. Ia mengeluhkan bahwa toko miliknya kini lebih didominasi oleh karyawan daripada pembeli. Menurut Teddy, kebijakan pemerintah yang mengakibatkan penutupan akses jalan di sepanjang kawasan Pertokoan Siliwangi membuatnya seperti beroperasi di kota mati.

Teddy menjelaskan bahwa meskipun telah menyewa enam kios dengan harga sewa yang tinggi, namun kondisi sepi ini membuatnya merasa terbebani. Belum lagi, ia harus memikirkan gaji untuk 94 karyawan yang bekerja di tokonya.

“Toko ini peninggalan orang tua saya, dari hanya satu kios sekarang saya menyewa enam kios sekaligus. Sewanya juga ke pemerintah daerah. Sekarang jalan Siliwangi malah ditutup membuat toko saya jadi sepi. Bahkan kelihatan lebih ramai karyawan daripada pembeli,” keluhnya.

Di tengah kondisi ini, Teddy dan para pedagang lainnya berharap agar kebijakan penutupan jalan oleh pemerintah tidak dilanjutkan. Menurut mereka, larangan untuk PKL dan parkir bisa dimaklumi, namun setidaknya kendaraan masih harus diizinkan melintas.

Pj Bupati Kuningan, R Iip Hidajat, memberikan tanggapan atas keluhan ini dengan meminta para pedagang untuk bersabar. Menurutnya, kebijakan ini masih dalam tahap uji coba dan akan dievaluasi lebih lanjut.

“Seperti yang pernah saya katakan, penutupan Jalan Pertokoan Siliwangi ini bersifat sementara, tidak permanen. Kebijakan ini sedang kami kaji dan evaluasi. Mohon bersabar,” ungkap Iip.

Iip menjelaskan bahwa kebijakan penutupan jalan dari PKL dan parkir ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penataan kawasan Kuningan kota yang selama ini terkesan kurang teratur. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti keluhan para pedagang dengan melakukan evaluasi lebih lanjut.

“Menciptakan perubahan tidak bisa dilakukan secara sekaligus, melainkan harus bertahap. Oleh karena itu, kami telah mengagendakan rapat khusus untuk mengevaluasi kebijakan penutupan Jalan Siliwangi tersebut demi kebaikan dan kenyamanan semua pihak,” tambahnya.

Iip menegaskan bahwa dalam proses perubahan ini, pemerintah akan memperhatikan semua pihak terkait, termasuk para pedagang PKL di kawasan Puspa serta pengelolaan tempat parkir di Langlang Buana dan Taman Kota.

“Kami akan terus melakukan penataan agar semua merasa nyaman. Namun, hal ini membutuhkan waktu. Jadi, mohon bersabar, pasti ada solusi,” tutupnya.

Ikuti Sekbernews.id di Google News.

Artikel Terkait
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terkini