Sekbernews.id – JAKARTA Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya, Letnan Jenderal TNI Dr. Tiopan Bernhard Silalahi (TB Silalahi), yang meninggal dunia pada Senin, (13/11/2023), pukul 20.00 WIB di RS Medistra, Jakarta.
TB Silalahi pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI pada periode 1993-1998. Beliau menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun.
Menurut informasi yang didapatkan oleh Sekbernews.id dari Kemenpan RB, jenazah almarhum saat ini disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan pada Kamis, 16 November 2023, pukul 00.00 WIB di Hall of Silence, TB Silalahi Center, Balige.
Profil TB Silalahi
TB Silalahi, lahir di Kota Pematang Siantar pada 17 April 1938, dikenal luas sebagai pendiri Yayasan Tunas Bangsa (TB) Soposurung, dimana para alumni sering memanggilnya sebagai Oppung TB Silalahi.
Karir militernya yang cemerlang dimulai setelah lulus dari Akademi Militer Nasional tahun 1961, dengan jabatan terakhir sebagai Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal pada tahun 1988.
Pengabdiannya di bidang militer meliputi berbagai posisi penting, termasuk sebagai Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Kamdagri di Jawa Barat pada tahun 1962 dan Wadanki dalam operasi yang sama di Sulawesi Selatan antara tahun 1963 hingga 1965.
Pada periode 1974, TB Silalahi juga terlibat dalam misi perdamaian PBB di Timur Tengah selama konflik antara Israel dan Mesir, dan menjabat sebagai Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo. Selain itu, beliau juga pernah menjadi dosen di Sesko AD pada tahun 1975 dan Asops Kasdam XIV/ Hasanuddin di Ujung Pandang pada tahun 1978.
Di bidang akademik, TB Silalahi mengawali pendidikannya dengan meraih sarjana muda dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1969.
Beliau kemudian menyelesaikan Strata 1 dari Sekolah Tinggi Hukum Militer dengan predikat Cum Laude pada tahun 1997 dan dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Araneta pada 8 Agustus 1996 di Manila, Filipina.
Dalam karir pemerintahannya, TB Silalahi pernah menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi pada tahun 1988, dan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal saat dipercayakan menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Selain itu, pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beliau berperan sebagai penasehat presiden dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah pada tahun 2006. TB Silalahi juga aktif sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam bidang pertahanan dan keamanan dari tahun 2006 hingga 2010.
Kepulangan TB Silalahi meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang pernah bekerja dan berinteraksi langsung dengannya. Beliau diingat sebagai sosok yang berdedikasi tinggi kepada negara dan memiliki komitmen kuat dalam memajukan pendidikan dan pelayanan publik di Indonesia.