Sekbernews.id – PURWAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan bangga mengumumkan penyelesaian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. Dalam pernyataannya, Jokowi menyebut proyek ini sebagai pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ketiga di dunia.
“Hari ini menjadi catatan bersejarah karena impian kita untuk mendirikan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya terwujud. Kami berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara, dan menempati peringkat ketiga di dunia,” ujar Jokowi di lokasi PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis (9/11/2024).
Presiden menyampaikan kegembiraannya atas penyelesaian proyek PLTS ini, memberikan penghargaan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Masdar sebagai investor yang terlibat dalam kolaborasi ini.
“Saya sangat bangga dan gembira melihat PLTS Cirata terapung ini selesai. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian ESDM, BUMN, PLN, dan kolaborasi dengan kekuatan global, yaitu Masdar dari Uni Emirat Arab,” ujarnya.
Jokowi mengungkapkan harapannya agar potensi energi terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dia berambisi agar transmisi energi terbarukan mencapai wilayah pulau-pulau terpencil.
“Saya berharap agar semua potensi energi baru terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Saya meyakini ini dapat tercapai karena teknologi sudah tersedia. Selain energi surya, kita juga memiliki pembangkit angin. Meskipun cuaca menjadi tantangan, kita dapat mengatasinya dengan membangun smart grid untuk menjaga stabilitas listrik saat cuaca berubah,” ujarnya.
Presiden juga menyadari adanya tantangan dalam mendistribusikan energi terbarukan dari lokasi potensial yang jauh dari pusat. Namun, Jokowi optimis bahwa tantangan ini dapat diatasi dengan membangun transmission line. Dengan demikian, potensi energi baru terbarukan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dapat disalurkan ke pusat-pusat ekonomi.
Tentu saja, upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
