Sekbernews.id – SALATIGA Pekerja yang bekerja di suatu area dalam jumlah yang banyak dan melakukan pekerjaan bersama-sama, entang terpapar tuberkolosis (TB). Sehingga perusahaan dan pekerjanya wajib menekankan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah, di hadapan ratusan pekerja PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (15/12).
“Melalui kegiatan ini, saya berharap para pekerja, khususnya pekerja PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI), dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini sebagai kebutuhan/informasi untuk terhindar dari penyebaran penyakit TB. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect bagi terwujudnya Budaya K3 di negeri yang kita cintai ini,” ujar Ida Fauziyah dalam sambutannya.
Menaker berpendapat kompleksnya permasalahan TB di Indonesia, maka pencegahan dan penanggulangan TB harus dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor, baik pemerintah, swasta dan Lembaga masyarakat lainnya. Ia menilai pencegahan dan penanggulangan TB di tempat kerja, dapat diintegrasikan dengan Pelayanan Kesehatan Kerja serta dilakukan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.
“Saya mengajak kita semua, dalam rangka pencegahan dan pengendalian TB saat ini, harus terus bersinergi, produktif dan taat protokol kesehatan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan laporan WHO Global TB Report tahun 2020, terungkap sebanyak 10 juta orang di dunia menderita TB dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara dengan peringkat beban kasus TB kedua tertinggi di dunia. Data kasus TB di Indonesia tahun 2020, menunjukkan sebagian besar kasus TB (67 persen) terjadi pada usia produktif 15–54 tahun.
“Tenaga kerja dengan lingkungan kerja yang tidak higienis, lembab dan buruknya ventilasi di tempat kerja menyebabkan tingginya kasus TB pada pekerja,” katanya.