Sekbernews.id – JAKARTA Pesawat Super Hercules C-130J-30 kelima yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia akhirnya tiba di Tanah Air. Pesawat ini merupakan bagian dari pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diinisiasi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Super Hercules C-130J-30 yang terbaru ini mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis (16/5/2024). Kedatangan pesawat tersebut menambah jumlah armada angkut berat TNI Angkatan Udara yang mampu meningkatkan kemampuan logistik dan mobilitas militer Indonesia.
Dalam acara serah terima yang digelar di hanggar pesawat, hadir sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dalam sambutannya, menekankan pentingnya modernisasi alutsista guna menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.
“Pengadaan pesawat Super Hercules ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperkuat TNI dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman di masa depan,” ujar Prabowo.
Super Hercules C-130J-30 dikenal dengan kemampuan angkut yang lebih besar dan jangkauan yang lebih jauh dibandingkan varian sebelumnya. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi avionik modern, mesin yang lebih efisien, serta kapasitas angkut hingga 20 ton atau sekitar 92 penumpang militer.
Keunggulan lain dari C-130J-30 adalah kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di landasan yang pendek dan tidak beraspal, yang sangat cocok untuk operasi militer di daerah terpencil. Selain itu, pesawat ini juga dapat digunakan untuk berbagai misi, termasuk bantuan kemanusiaan, evakuasi medis, dan operasi pencarian dan penyelamatan.
Pengadaan lima unit Super Hercules ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Kementerian Pertahanan untuk memperbarui dan menambah kekuatan alutsista TNI. Sebelumnya, empat unit lainnya telah tiba dan sudah mulai dioperasikan oleh TNI AU.
Dengan bertambahnya armada pesawat angkut berat ini, TNI AU diharapkan dapat lebih responsif dalam mendukung operasi militer maupun non-militer, seperti penanggulangan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara secara menyeluruh.