Sekbernews.id – INDRAMAYU Pemerintah Kabupaten Indramayu telah memutuskan untuk menghentikan sementara operasi produksi pabrik tepung ikan di Kecamatan Kandanghaur.
Keputusan ini diambil menyusul keluhan masyarakat terkait bau menyengat yang berasal dari pabrik tersebut.
Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso, memimpin tim gabungan yang terdiri dari beberapa instansi seperti DLH, Disnaker, Camat Kandanghaur, dan lainnya untuk melakukan tindakan ini pada hari Selasa (9/1/2024).
Menurut penjelasan yang diberikan oleh Teguh Budiarso, bau menyengat yang mengganggu disebabkan oleh penggunaan bahan baku ikan dari nelayan lokal yang kualitasnya dinilai kurang memadai.
Oleh karena itu, produksi pabrik ini dihentikan sementara guna melakukan perbaikan terhadap pasokan bahan baku dan proses produksinya.
Pabrik ini, yang beroperasi dengan Penanaman Modal Asing (PMA), telah menjadi salah satu tempat kerja utama bagi masyarakat sekitar. Baik tenaga kerja maupun pasokan bahan baku berasal dari lingkungan sekitar pabrik tersebut.
Teguh menegaskan bahwa langkah tegas ini diambil untuk memberikan pembinaan kepada pabrik guna melakukan perbaikan yang diperlukan.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, dalam inspeksi yang dilakukan bersama tim gabungan menemukan kondisi ikan yang sudah rusak di unit pengolahan tepung ikan. Kondisi ini diduga menjadi sumber bau yang dikeluhkan oleh warga sekitar.
Menurut pernyataan Manajer HRD PT. Java Sea Food, Windi Novindar, produksi tepung ikan sementara dihentikan untuk dilakukan pembenahan. Dia juga menegaskan bahwa produksi surimi tetap berjalan meskipun produksi tepung ikan sementara dihentikan.
