Sekbernews.id – JAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan panduan untuk Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (5/11/2023) besok.
MUI mengajak para peserta aksi untuk tiba 30 menit sebelum aksi dimulai, yaitu pukul 05.30 WIB. Selanjutnya, peserta diharapkan untuk berbaris dengan tertib menghadap Balon Start.
“Kemudian, aksi akan berlangsung di Jalur Khusus untuk pejalan kaki Car Free Day. Kami melarang keras peserta untuk berjalan di jalur TransJakarta dan jalur khusus sepeda,” demikian disampaikan dalam imbauan MUI, pada hari Sabtu (4/11/2023).
MUI juga akan mengikuti arahan dari Panitia Aksi Damai demi kelancaran dan kenyamanan bersama. MUI menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di seluruh area aksi damai.
“Selama berlangsungnya aksi damai, kami mendorong peserta untuk meneriakkan yel atau lagu positif,” ujar MUI.
Selain itu, MUI juga memberikan beberapa larangan kepada para peserta aksi. Pertama, MUI melarang peserta aksi untuk menunjukkan perilaku, perkataan, dan tindakan negatif yang tidak sesuai dengan norma agama dan negara.
Kemudian, peserta aksi juga tidak diperkenankan membawa atau menggunakan atribut, serta menunjukkan perilaku, perkataan, atau tindakan yang dapat diartikan sebagai tujuan politis atau mewakili organisasi atau golongan tertentu.
“Kami juga menegaskan bahwa transaksi jual-beli dilarang di dalam area Monas dan Car Free Day (CFD),” tambahnya.
Aksi Damai Bela Palestina ini diadakan oleh berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia. Aksi ini akan dimulai pada pukul 05.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.
Selama aksi tersebut, akan ada sejumlah orasi dari berbagai tokoh agama, termasuk perwakilan dari MUI.
“Besok, kita akan berkumpul di Monas pada tanggal 5. Seluruh masyarakat Indonesia, bersama pemerintah dan rakyat, mengutuk dan merasa marah terhadap tindakan Israel di Palestina,” ujar Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, di Kantor MUI, Jakarta, pada hari Kamis (2/11/2023).
Cholil menyatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengutuk tindakan kejam Israel terhadap rakyat Palestina dalam periode terkini. Baginya, hal ini sudah bukan lagi hanya masalah agama, melainkan sebuah isu kemanusiaan.
Melalui aksi ini, ia berharap agar negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan negara-negara lainnya memberikan respons yang mendukung Palestina.
“Kita ingin menyuarakan kepada dunia bahwa seluruh lapisan masyarakat di Indonesia menolak, marah, dan mengutuk penjajahan Israel,” tegasnya.