Sekbernews.id – JAKARTA Sebuah analisis dari Ahli Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Vid Adrison, pada Senin (1/4/2024), menyoroti dampak kunjungan Presiden Joko Widodo ke sejumlah daerah pada periode pemilihan presiden (pilpres) 2024 terhadap kenaikan suara pasangan Prabowo-Gibran.
Dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Vid menyatakan bahwa kunjungan tersebut secara signifikan meningkatkan dukungan bagi pasangan calon nomor urut 02.
Menurut Vid, Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah antara 22 Oktober 2023 hingga 1 Februari 2024. Dalam kunjungannya, Jokowi memberikan bantuan sebesar Rp 347,2 miliar di 50 persen dari total daerah yang dikunjungi, dengan 15 kabupaten/kota berada di Jawa Tengah.
Angka ini jauh melebihi kunjungan Prabowo yang hanya berkunjung ke 3 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Vid menekankan bahwa kunjungan tersebut tidak hanya bersifat seremonial, melainkan juga membawa bantuan nyata bagi masyarakat.
Efek dari kunjungan ini terlihat dalam peningkatan suara pasangan Prabowo-Gibran di pilpres 2024. Vid menyatakan bahwa terdapat peningkatan rata-rata suara sebesar 32 persen, dengan rentang minimum tambahan suara sebesar 6,39 persen hingga maksimum 66,38 persen.
Analisis yang dilakukan oleh Vid menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang mengaitkan langsung antara perolehan suara Prabowo pada pilpres 2019 dengan hasil pilpres 2024. Sebaliknya, kunjungan Jokowi dinilai sebagai faktor yang efektif dalam meningkatkan suara Prabowo pada pemilu tersebut.
Selain itu, Vid juga mengungkapkan bahwa dukungan petahana dan program bantuan sosial (bansos) memiliki pengaruh signifikan terhadap kenaikan suara bagi calon yang didukung oleh presiden atau petahana.
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menyasar kelompok masyarakat melalui bansos dapat meningkatkan persentase perolehan suara petahana atau kandidat yang didukungnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa di provinsi dengan tingkat kemiskinan 10 persen, pemberian bansos dapat meningkatkan margin kandidat petahana atau yang didukung petahana sebesar 6,26 hingga 9 persen.
Metode analisis yang digunakan oleh Vid didasarkan pada ekonometrika, yang digunakan untuk mengkuantifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan suara dalam pemilihan umum. Analisis ini menghasilkan kesimpulan yang bersifat umum dan didasarkan pada data, teknik, dan spesifikasi empiris.
Vid menegaskan bahwa validasi atas hasil analisis dapat dilakukan oleh siapa pun yang memiliki pengetahuan cukup di bidang ekonometrika, karena metode tersebut telah umum digunakan dalam bidang ekonomi dan pendekatan lainnya.