Sekbernews.id – CIAMIS Peringatan Hari Krida Pertanian genap berusia 50 tahun. Hari Krida Pertanian yang jatuh pada 21 Juni, selalu diperingati bersama masyarakat pertanian yaitu para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Hari Krida Pertanian bisa juga disebut sebagai ajang silaturahmi diantara keluarga besar pertanian. Hari Krida Pertanian betul-betul menjadi hari yang penuh makna untuk dapat melakukan introspeksi sekaligus antisipasi, yang lalu.
Sebetul nya, banyak makna yang dapat dipetik dalam Hari Krida Pertanian di negeri ini. Diselisik dari arti dan tujuan nya, Hari Krida Pertanian pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati dan sekaligus hari mawas diri serta hari dharma bhakti. Setiap tahunnya diperingati oleh segenap masyarakat pertanian yakni para petani, peternak, pegawai dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian.
Pada hari tersebut masyarakat pertanian menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan fauna dan flora serta mineral-mineral yang oleh masyarakat pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
Selanjutnya bermohon agar pada tahun -tahun berikutnya dapat memperoleh rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut dengan tanggungjawab untuk tetap melestarikannya. Dalam suasana seperti inilah Keluarga Besar Pertanian, diminta untuk dapat membaca isyarat jaman yang tengah menggelinding.
Hari Krida Pertanian juga merupakan hari berbangga hati atas prestasi dan hasil yang diperoleh setelah setahun penuh bekerja tanpa mengenal lelah, sehingga mampu menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan segenap masyarakat dan bahkan untuk di ekspor guna menghasilkan devisa yang diperlukan bagi pembangunan.
Hari Krida Pertanian juga termasuk hari introspeksi dengan melihat kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang dihadapi masa lampau untuk selanjutnya mengusahakan perbaikan dan peningkatan dalam menghadapi masa mendatang. Sikap mawas diri menjadi hal yang sangat penting untuk ditempuh sekaligus titik tolak dalam melakoni kiprah ke depan.
Hari Krida Pertanian adalah hari penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di sektor pertanian. Termasuk anugerah yang harus diberikan kepada para peneliti dan pemulia tanaman yang telah mampu menghasilkan inovasi bagi kemajuan dunia pertanian.
Pemberian penghargaan tersebut, diharapkan akan dapat mendorong munculnya cipta karsa dan karya yang lebih besar dan berguna terwujudnya masa depan pertanian yang lebih dapat meringankan beban orang yang tengah menderita atau memerlukan bantuan. Terlebih-lebih bagi kelompok petani gurem dan petani buruh.
Hari Krida Pertanian 2022 sebetul nya patut kita kaitkan dengan keberhasilan Pemerintah yang selama 3 tahun berturut-turut, kita tidak melakukan impor beras. Produksi beras di dalam negeri, ternyata mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Jerih payah para petani dalam negeri, terbukti mampu menghemat devisa negara. Kalau beberapa tahun lalu, bangsa ini selalu “menyerahkan” devisa kepada petani luar negeri, kini devisa tersebut dapat dinikmati oleh para petani bangsa sendiri.
Atas gambaran yang demikian, tentu kita patut bersyukur. Walau pun pandemi Covid 19 menyerang bangsa kita, namun sektor pertanian tetap perkasa dan mampu tumbuh positip. Kehebatan sektor pertanian dalam menghadapi bencana kemanusiaan sudah saat nya diberi apresiasi tersendiri dalam. Hari Krida Pertaniaan sekarang. Paling tidak, kita pantas memberi penghargaan kepada para petani padi atas kisah sukses nya meningkatkan produksi padi.
Namun begitu, Hari Krida Pertanian bisa juga dikaitkan dengan kesiapan bangsa kita dalam menghadapi tantangan pembangunan pertanian ke depan. Peringatan FAO tentang terjadi nya krisis pangan global, rasa nya penting untuk disikapi dengan penuh pertimbangan. Kehati-hatian dalam menjawab nya, tentu sangat dibutuhkan. Kalau pun benar terjadi krisis pangan, sepantas nya bila kita telah memiliki solusi cerdas nya. Sedini mungkin, kita wajib untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Satu solusi menjawab krisis pangan adalah dengan memperkokoh ketersediaan pangan. Bangsa kita, tetap harus berjuang habis-habisan untuk meningkatkan produksi pertanian. Bahkan yang nama nya swasembada, tetap harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan pertanian yang dipilih. Itu sebab nya, Hari Krida Pertanian diharapkan mampu menjadi momentum untuk mengingatkan betapa perlu nya kita memperkuat ketersediaan pangan, terutama produksi yang berasal dari petani dalam negeri.
Selain berupaya meningkatkan produksi setinggi-tinggi nya, Hari Krida Pertanian, juga merupakan saat yang tepat untuk mempertanyakan kesejahteraan petani. Apakah sekarang kesejahteraan petani sudah seperti yang diharapkan ataukah tidak, dimana yang nama nya kesejahteraan petani, masih sebatas cita-cita. Petani sejahtera, belum dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Justru kalau kita boleh jujur, yang terjadi selama ini, masih banyak para petani yang termarginalkan dalam proses pembangunan itu sendiri.
Hari Krida Pertanian merupakan momentum yang baik untuk melahirkan berbagai terobosan cerdas dalam meningkatkan kesejahteraan petani secara realistik. Berbagai hasil penelitian dan pengkajian dari Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan upaya memakmurkan kehidupan petani, ada baik nya digelar dalam menyemarakan Hari Krida Pertanian. Hal ini penting digarap, agar kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan pertanian ke depan, benar-benar berbasis data yang akurat.
50 tahun Hari Krida Pertanian, tentu bukan hanya diisi dengan banyak nya spanduk yang dipasang di berbagai tempat. Atau banyak nya flyer yang terpampang di media sosial. Tapi yang lebih dibutuhkan adalah lahir nya berbagai program yang benar-benar dapat menyelesaikan akar masalah pembangunan pertanian itu sendiri. Kaum tani menunggu itu. Jangan sampai penantian ini tidak membawa hasil. (DPD HKTI Jabar)