Reporter : Toto
sekbernews.id – INDRAMAYU Menjadi penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu bukanlah hal mudah. Diperlukan perhatian penuh dan juga kesabaran tinggi. Ditambah mereka bukanlah pegawai PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang memperoleh gaji seperti halnya Petugas Penjaga Pintu Kereta Api. Mereka adalah sukarelawan yang mengabdikan dirinya untuk menjadi “Penjaga Nyawa” di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Hal inilah yang mengetuk hati Camat Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Dulyono yang menjabat Camat Haurgeulis merasa prihatin dengan nasib para sukarelawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di wilayah kerjanya.
BACA JUGA : Pemcam Lelea Gelar Training Tingkatkan Kapasitas dan
Tercatat ada dua titik perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kecamatan Haurgeulis yaitu di Desa Kertanegara dan Desa Karangtumaritis.
Camat Haurgeulis Dulyono menyatakan, mereka yang menjadi penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu benar-benar adalah orang yang secara sukarela berusaha menyelamatkan nyawa para pengguna jalan yang akan melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Mereka tidak dibayar oleh PT KAI, namun hanya berharap dari pemberian pengendara pengguna jalan.
“Sebagaimana yang kita tahu, bahwa profesi sebagai penjaga pintu perlintasan tanpa palang pintu ini hanya mengharapkan sumbangsih dari pengendara saja, dan atas peran mereka setiap pengendara dapat melewati perlintasan dengan aman,” ujar Dulyono.
Dalam bulan Ramadhan yang suci ini, Dulyono ingin memberikan apresiasi kepada para penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di wilayah kerjanya.
BACA JUGA : Bupati Indramayu Berikan Bantuan untuk Masyarakat
Dulyono beserta jajarannya mengunjungi langsung perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di Desa Kertanegara dan Desa Karangtumaritis dan memberikan secara langsung bantuan sembako untuk para penjaga yang ada di sana, Jumat 8 April 2022 kemarin.
“Paket sembako ini sebagai wujud apresiasi dan motivasi untuk mereka yang berperan sebagai kendali utama bagi pengendara yang hendak melintasi perlintasan tersebut,” pungkas Dulyono.
Editor : L. Darsono