Sekbernews.id – PATI Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan Armin, menyampaikan hal ini pada Sabtu (8/6/2024).
Alfan menjelaskan, berdasarkan keterangan para tersangka, mereka awalnya melihat korban membawa mobil dari rumah seorang tetangga.
“Tersangka menganggap mobil tersebut milik tetangganya,” ucap Alfan.
Kedua tersangka kemudian mengejar mobil tersebut dan menghentikannya. Mereka menarik korban keluar dari mobil, lalu memukuli dan menendangnya.
“Lalu diikuti warga lain,” ungkap Alfan.
Menurut Alfan, tim penyidik saat ini sedang mengembangkan penyelidikan untuk mencari kemungkinan pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan ini.
“Kami sudah memeriksa saksi sebanyak enam orang, beberapa warga dari Desa Sumbersoko terkait dengan rangkaian peristiwa yang terjadi,” tuturnya.
Bos Rental Tewas di Pati
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Kamis (6/6/2024) siang. Bos rental mobil berinisial BH (52), warga Jakarta Pusat, meninggal dunia dalam kejadian ini. Tiga rekannya, SH (28) dan AS (37) warga Jakarta Barat serta KB (54) warga Tegal, mengalami luka-luka.
Keempat orang tersebut datang ke Desa Sumbersoko untuk mengambil mobil rental yang tidak dikembalikan oleh penyewa. Berdasarkan pelacakan GPS, mobil tersebut berada di desa itu.
Setiba di lokasi, BH menemukan mobil rentalnya terparkir di halaman rumah seorang warga. Menggunakan kunci cadangan, BH langsung membawa Honda Mobilio tersebut.
Namun, saat itu warga setempat melihat BH membawa mobil yang mereka yakini sebagai milik tetangganya, sehingga secara refleks meneriaki BH sebagai maling.
“Memang karena warga melihat korban membawa mobil, yang menurut warga adalah mobil tetangganya, sehingga refleks meneriaki maling,” jelas Alfan.
Amuk massa pun terjadi. Selain menganiaya korban, warga juga membakar mobil Daihatsu Sigra yang dikendarai korban dari Jakarta ke Pati.
Mengenai kondisi tiga korban yang menderita luka, Alfan menyebutkan bahwa SH, AS, dan KB sadar, tetapi masih harus menjalani perawatan inap di rumah sakit.