Sekbernews.id – Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas menyusul serangan terbaru Israel ke Gaza, Palestina, dan meningkatnya ketidakpuasan dari proksi Iran terhadap perang tersebut, termasuk serangan Houthi ke kapal-kapal di Laut Merah.
Situasi ini diperparah oleh serangan ke pangkalan militer AS Tower 22 di Yordania, yang menewaskan tiga orang pada Minggu lalu, dengan AS menuduh Iran bertanggung jawab karena menyediakan senjata kepada proksi Iran.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kemarin menegaskan bahwa AS telah memutuskan untuk menanggapi serangan drone yang mematikan tersebut, meskipun belum diungkap bentuk dari balasan yang direncanakan.
Tanggapan dari Iran segera muncul, dengan Mayor Jenderal Hossein Salami, dikutip oleh kantor media Iran Tasnim dan dilansir oleh RT pada Kamis (1/2/2024), menyatakan bahwa setiap “ancaman akan mendapat jawaban”. Salami menekankan bahwa Iran tidak mencari perang, namun tidak takut menghadapinya.
Utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, juga mengeluarkan peringatan serupa, menegaskan bahwa Iran akan dengan tegas merespons setiap serangan terhadap wilayah atau kepentingannya.
Teheran membantah keterlibatannya dalam serangan terhadap pasukan AS di Yordania, meskipun mengakui bahwa mereka mempersenjatai dan melatih banyak milisi Syiah di Irak dan Suriah. Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, kelompok-kelompok ini bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri.
Insiden ini menandai pertama kalinya pasukan Amerika di Timur Tengah dipastikan tewas akibat tembakan musuh sejak konflik Israel-Hamas dimulai pada Oktober, dengan lebih dari 150 serangan telah dilancarkan terhadap pangkalan AS di kawasan tersebut dalam beberapa bulan terakhir