Sekbernews.id – YOGYAKARTA Sebaran kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) belakangan terus meluas dan jumlah kasusnya terus bertambah di beberapa provinsi. Hingga tanggal 29 Oktober, telah tercatat 27 kasus yang ditemukan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Yogyakarta seharusnya lebih waspada menghadapi penyebaran kasus ini karena wilayah tersebut merupakan tujuan wisata utama dan pusat mobilitas manusia dari berbagai daerah.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menekankan, “Mengingat penyebaran cacar monyet sudah terjadi di beberapa daerah, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini di Yogyakarta.” Hal ini disampaikan pada Rabu, 1 November 2023.
Meskipun penyakit cacar monyet termasuk dalam kelompok zoonosis, yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, penyebarannya saat ini juga telah melibatkan penularan dari manusia ke manusia.
Singgih menekankan, “Kami menghimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala yang mirip dengan cacar monyet untuk segera mencari perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.” Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kasus terkonfirmasi di Kota Yogyakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan bahwa pemerintah kota telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penularan cacar monyet. Semua fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, telah disiapkan. Selain itu, upaya pelatihan dan pemahaman mengenai cacar monyet telah ditingkatkan untuk semua dokter di fasilitas kesehatan.
“Kami juga telah memperkuat sistem surveilans, meningkatkan sistem kewaspadaan dini, dan siap merespons penemuan individu yang memenuhi kriteria kasus cacar monyet melalui puskesmas dan rumah sakit,” tambahnya.
Emma menegaskan bahwa penguatan surveilans berbasis masyarakat juga telah diterapkan oleh petugas surveilans di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta. Mereka melakukan pengawasan aktif untuk mengumpulkan informasi, berita, atau rumor terkait kasus penyakit di masyarakat, termasuk cacar monyet.
Secara klinis, gejala penyakit cacar monyet hampir mirip dengan cacar air, dengan perbedaan bahwa cacar monyet menyebabkan benjolan berisi air atau nanah serta pembengkakan kelenjar getah bening. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan individu atau hewan yang terinfeksi. Selain itu, penularan tidak langsung dapat terjadi melalui cairan yang terhirup saat berbicara wajah ke wajah atau melalui aktivitas seksual dengan individu yang terinfeksi cacar monyet.
Emma menyoroti pentingnya penggunaan masker sebagai langkah utama dalam pencegahan, bukan hanya untuk Covid-19, melainkan juga untuk penyakit lainnya. “Penerapan tiga M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) dapat menjadi langkah-langkah yang efektif dalam mencegah penularan,” katanya.
Selain itu, untuk mencegah cacar monyet, disarankan untuk menghindari perilaku seks bebas dan tidak berhubungan seks dengan individu yang memiliki gejala ruam di kulit.