Tuesday, November 26, 2024
HomeInternasionalSegini Kerugian Israel Akibat Aksi Bokiot Produk

Segini Kerugian Israel Akibat Aksi Bokiot Produk

Sekbernews.id – Serangan Israel di Palestina yang semakin brutal telah memicu reaksi di seluruh dunia, dengan banyak orang mendesak untuk melakukan boikot terhadap merek asal Israel serta mereka yang menyatakan dukungan terhadap negara tersebut. Sejalan dengan reaksi ini, gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) semakin mendapat popularitas di beberapa negara.

Berdasarkan laporan Al Jazeera tahun 2018, gerakan BDS memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp183,37 triliun (dengan kurs asumsi Rp15.945/US$) per tahun bagi Israel.

Sementara itu, menurut laporan Times of Israel tahun 2015, Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan bahwa perekonomian negara tersebut dapat menderita kerugian hingga US$10,5 miliar atau sekitar Rp167,43 triliun.

Selain itu, ada potensi ribuan pekerja di Israel yang dapat kehilangan pekerjaan jika negara mereka menghadapi boikot penuh dari komunitas internasional.

Dalam kata-kata resmi BDS Movement, BDS adalah gerakan boikot yang mendesak konsumen di seluruh dunia untuk tidak membeli produk-produk asal Israel, dengan tujuan membujuk pelaku perdagangan global untuk menghentikan penjualan produk-produk tersebut. Dampak dari gerakan ini adalah kesulitan bagi eksportir Israel dalam menjual produk-produk mereka.

BDS juga memiliki tujuan politis, yakni memberikan tekanan ekonomi kepada Israel untuk mendukung upaya penyelesaian konflik dan memberikan hak yang setara kepada Palestina.

Umumnya, gerakan BDS mencakup perusahaan yang terlibat dalam pemukiman ilegal, eksploitasi sumber daya alam di tanah Palestina, serta penggunaan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah.

Menurut laporan Al Jazeera tahun 2018, Israel telah menjadikan penanggulangan gerakan BDS sebagai salah satu prioritas diplomatik utama. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengambil langkah-langkah untuk melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan BDS.

Namun, apakah gerakan BDS benar-benar memiliki kekuatan untuk merosotkan perekonomian Israel?

Menurut Brookings Institution, sebuah organisasi non-profit berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), gerakan BDS tidak akan secara drastis memengaruhi perekonomian Israel. Hal ini disebabkan sekitar 40 persen dari ekspor Israel adalah barang “intermediet” atau produk yang digunakan dalam proses produksi barang di tempat lain, seperti semikonduktor.

Selain itu, sekitar 50 persen dari ekspor Israel adalah barang “diferensiasi” atau barang yang sulit digantikan, seperti chip komputer khusus.

Meski begitu, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang “intermediet” mengalami penurunan signifikan antara tahun 2014 hingga 2016, yang menyebabkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp95,67 triliun.

Duljanihttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis,mengedit,dan menerbitkan artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

terbaru