Sekbernews.id – INDRAMAYU Sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Indramayu menghadapi kekhawatiran karena uang tabungan anak-anak mereka tak kunjung dicairkan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jasa Indramayu.
Uang tersebut sangat dibutuhkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Permasalahan ini terjadi di berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMP, dengan jumlah uang yang belum dikembalikan mencapai miliaran rupiah.
Menanggapi keluhan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu langsung bertindak. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Caridin, menjelaskan bahwa ada sekitar 72 sekolah yang menyimpan tabungan siswa di KSP Mitra Jasa Indramayu, dengan total uang mencapai Rp19 miliar.
Namun, dana dari sekitar 30 sekolah, yang terdiri dari 29 SD dan satu SMP, masih belum dapat dicairkan, dengan total sebesar Rp6 miliar.
“Syukurlah, beberapa sekolah sudah menerima pencairan dana. Beberapa kepala sekolah telah datang ke koperasi dan mendapatkan pembayaran dari pihak koperasi. Total dana tabungan keseluruhan sekitar Rp19 miliar, dan sekarang tersisa sekitar Rp6 miliar yang belum dicairkan,” ungkap Caridin, dikutip pada Sabtu (22/6/2024).
Caridin menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi ini sampai seluruh dana tabungan siswa bisa dicairkan. “Kami akan terus mengawal permasalahan ini dan berharap semuanya bisa selesai pada 29 Juni 2024,” katanya.
Selain itu, Caridin mengumpulkan para kepala sekolah yang terlibat untuk memberikan pemahaman kepada orang tua siswa agar tetap bersabar.
Dia juga menyarankan agar ke depannya, sekolah-sekolah lebih selektif dalam memilih tempat untuk menyimpan tabungan siswa, seperti menggunakan bank konvensional atau bank yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Kami memberikan pemahaman kepada kepala sekolah, agar di tahun ajaran baru nanti, ketika ingin menabung, sebaiknya memilih bank konvensional atau bank yang sudah dijamin oleh LPS. Dengan begitu, jika ada masalah seperti ini, penyelesaiannya bisa lebih aman,” tutup Caridin.