Sekbernews.id – JAKARTA Survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih tinggi daripada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pilpres 2024.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Prabowo-Gibran memperoleh dukungan sebesar 36,1 persen, sementara Ganjar-Mahfud mendapatkan 33,7 persen, dan AMIN 23,7 persen.
Hasil survei yang sama juga ditemukan dalam elektabilitas calon presiden (bacapres). Prabowo unggul dengan 37 persen, Ganjar dengan 34,8 persen, dan Anies dengan 22,3 persen.
“Simulasi pasangan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tiga kandidat,” jelas Burhanuddin.
Dalam hasil survei ini, Burhanuddin menyoroti penurunan elektabilitas Prabowo ketika digandeng oleh Gibran. Namun, dia menegaskan bahwa survei tersebut dilakukan sebelum Gibran secara resmi diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang akan mendampingi Prabowo.
Survei ini dilakukan segera setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengenai persyaratan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, yang harus berusia minimal 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai kepala daerah, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Keputusan MK ini diumumkan pada hari Senin, 16 Oktober.
“Setelah keputusan MK, dalam survei tanggal 16-20 Oktober, dukungan untuk Prabowo ketika berpasangan dengan Gibran sedikit menurun, dari 37 persen menjadi 36,1 persen,” tambahnya.
Hal yang serupa terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud. Burhanuddin mencatat bahwa dukungan mereka sebagai pasangan juga mengalami penurunan, meskipun tidak signifikan, karena sebagian responden beralih untuk menjawab bahwa mereka tidak tahu atau tidak ingin menjawab (TT/TJ).
Ia menyebut pendukung Ganjar-Mahfud yang memilih TT/TJ menjadi ragu setelah publik mulai membicarakan kemungkinan Gibran, yang saat itu merupakan kader PDIP, akan menjadi pasangan Prabowo.
Sementara itu, menurut Burhanuddin, pasangan AMIN adalah yang paling diuntungkan dalam situasi ini. Ia menjelaskan bahwa suara pendukung lama Prabowo beralih ke pasangan AMIN.
“Tesis kita adalah bahwa Prabowo-Gibran, meskipun memiliki potensi untuk menarik pendukung Ganjar karena Gibran adalah kader PDIP, potensi tersebut belum terealisasi dalam survei setelah keputusan MK,” ungkapnya.
Survei nasional ini dilakukan selama periode 16-20 Oktober 2023. Responden survei adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih dalam Pemilu. Metode pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Survei ini melibatkan 2.567 responden, dengan toleransi kesalahan sekitar 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.