Monday, October 27, 2025
HomeKriminalSuasana Duka Liputi Pemakaman Keluarga H Syahroni

Suasana Duka Liputi Pemakaman Keluarga H Syahroni

Sekbernews.id – INDRAMAYU Suasana duka menyelimuti Masjid Madania, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025) pagi. Ratusan pelayat tak kuasa menahan air mata saat empat ambulans tiba membawa jenazah lima anggota keluarga yang menjadi korban tragedi di Kelurahan Paoman. Tangis histeris pecah ketika dua jenazah yang digendong kerabat korban dibawa masuk ke dalam masjid untuk disalatkan bersama tiga jenazah lainnya.

Kelima jenazah tersebut merupakan satu keluarga, masing-masing Budi (45), istrinya Euis (40), ayah mertua Syahroni (75), seorang anak perempuan berusia tujuh tahun berinisial R, serta bayi laki-laki berusia delapan bulan berinisial B. Usai disalatkan, seluruh jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga Mukhasin di Jalan Resik, Desa Sindang.

Ditemukan Terkubur Satu Liang

Sebelumnya, kelima korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, pada Senin (1/9/2025) malam. Seluruh korban ditemukan dalam kondisi terkubur dalam satu liang. Dugaan sementara, peristiwa ini merupakan tindak pidana pembunuhan, meski pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Kerabat korban, Agus Suhendi (51), menuturkan bahwa lokasi pemakaman keluarga dipilih sesuai dengan permintaan almarhum Syahroni semasa hidup. “Almarhum pernah berpesan agar dimakamkan di pemakaman keluarga Mukhasin. Karena itu, keluarga sepakat memenuhi permintaan beliau,” ujarnya.

Agus menambahkan, seluruh keluarga besar sangat terpukul atas musibah ini. “Hilangnya satu keluarga sekaligus membuat kami sangat berduka. Mereka adalah keluarga yang baik,” ungkapnya.

Belum Ada Keterangan Resmi Polisi

Mengenai dugaan adanya pihak yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut, Agus menyebut masih sebatas rumor di masyarakat. Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. “Kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Indramayu dan Polda Jawa Barat. Jadi kami hanya bisa menunggu hasil penyidikan,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Niko Hadimulya, salah seorang kenalan korban. Menurutnya, Budi dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan aktif bersosialisasi. “Beberapa bulan lalu saya masih sempat bertemu dengan almarhum. Saat salat Jumat pun sering berjumpa. Selama ini tidak pernah terdengar mereka memiliki masalah serius,” kata Niko.

Niko menjelaskan, Budi awalnya bekerja di sebuah bank sebelum kemudian merintis usaha sembako yang turut dibantu istrinya. Sementara itu, ayah mertuanya, Syahroni, setelah pensiun mengelola usaha sarang burung walet. “Dari cerita yang saya tahu, mereka keluarga yang sibuk dengan usaha. Tidak pernah terdengar ada persoalan lain,” tambahnya.

Niko berharap aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. “Kami semua berharap penyelidikan berjalan cepat, dan pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.

Berita Terkait

terbaru