Sekbernews.id – JAKARTA Menurut proyeksi Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dalam beberapa dekade mendatang, layanan perbankan melalui teller bank akan segera ditinggalkan, dipicu oleh lonjakan teknologi yang pesat.
Pada Minggu (17/12/2023), Sri Mulyani menyatakan bahwa adaptasi generasi muda terhadap digitalisasi memicu perubahan signifikan dalam industri keuangan.
“Dengan generasi muda yang semakin akrab dengan teknologi digital, kemungkinan besar layanan teller akan mengecil,” ucapnya.
Menurutnya, tren ini sudah terlihat di beberapa bank Eropa, di mana layanan personal secara langsung telah digantikan oleh kemajuan teknologi.
Nasabah dapat mengakses layanan tanpa perantaraan teller atau customer service, mengandalkan platform digital yang tersedia.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa layanan personal mungkin akan menjadi opsi mahal di masa depan.
“Kemungkinan besar, layanan personal akan menjadi opsi premium bagi mereka yang menginginkannya,” tambahnya.
Dalam pandangannya, optimalisasi teknologi digital, jika dikelola dengan baik melalui regulasi yang tepat dan pendidikan kepada masyarakat, akan menjadi pendorong utama bagi kemajuan Indonesia menuju negara maju.
Diperkirakan pada tahun 2045, penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta orang, dengan mayoritas berada dalam kelompok usia muda di bawah 40 tahun. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok produktif dengan mobilitas tinggi, terutama yang tinggal di perkotaan.
Transformasi ke depan akan memengaruhi banyak aspek kehidupan mereka, termasuk pendidikan, kesehatan, dan sektor keuangan, yang semuanya terhubung erat dengan penggunaan teknologi digital.
Sri Mulyani menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengawasi transformasi ini untuk memastikan bahwa dampak negatif seperti penipuan, kebocoran data, dan pencucian uang dapat diminimalkan.
“Dalam pandangan saya, ini adalah momentum untuk melakukan peningkatan secara menyeluruh,” tegas Sri Mulyani.