Sekbernews.id – SURABAYA Pengurus Yayasan Masjid Assalam Purimas, Surabaya, memberikan tanggapan terkait tudingan radikal terhadap Ustaz Syafiq Riza Basalamah, penceramah yang dijadwalkan untuk mengisi kajian di masjid tersebut pada Kamis (22/2/2024).
Tudingan tersebut berasal dari GP Ansor dan Banser Gunung Anyar Surabaya, yang menolak kajian dengan alasan adanya indikasi radikalisme.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid Assalam, Ibnu Arly, menjelaskan bahwa pihaknya memilih untuk menyerahkan penilaian tentang isu radikalisme ini kepada masyarakat.
“Saya kira sekelas Ustaz Syafiq yang sudah lebih populer, mungkin masyarakat yang lebih tahu dan bisa menilai. Ustaz Syafiq itu apakah termasuk golongan itu [radikal] apa bukan,” ujar Ibnu Arly.
Menurutnya, masyarakat Muslim juga memiliki peran penting dalam menilai kebenaran tuduhan tersebut. Ibnu Arly mengajak umat Islam untuk melihat langsung ceramah Ustaz Syafiq di berbagai platform online seperti Youtube dan media sosial.
Jika memang terdapat ucapan yang dianggap radikal, Ibnu Arly berharap agar hal tersebut dapat dibuktikan.
“Jadi ya lebih baik kita serahkan kembali ke masyarakat Muslim,” tambahnya.
Ibnu Arly juga menyoroti ketersediaan materi ceramah Ustaz Syafiq di kanal Youtube dan media sosial yang memudahkan masyarakat untuk menilai sendiri.
Jika ada kalimat atau ujaran yang dianggap mencurigakan, Ibnu Arly menekankan pentingnya membagikan bukti tersebut untuk mendukung klaim GP Ansor dan Banser.
Dalam konteks penolakan kajian, GP Ansor dan Banser mengklaim telah mencapai kesepakatan untuk tidak menggelar kajian setelah mediasi dengan difasilitasi oleh pihak kepolisian.
Namun, Banser menyatakan adanya pelanggaran kesepakatan dan mengirim anggota untuk membubarkan kajian, yang berujung pada penolakan oleh para jemaah yang sudah hadir di lokasi.
