Saturday, September 13, 2025
HomeKriminalMotif Terungkap, Inilah Penyebab Pelaku Menghabisi Nyawa Sekeluarga di Indramayu

Motif Terungkap, Inilah Penyebab Pelaku Menghabisi Nyawa Sekeluarga di Indramayu

Ads

Sekbernews.id – INDRAMAYU Kepolisian berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang menimpa satu keluarga di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu. Lima anggota keluarga ditemukan terkubur dalam satu liang di halaman rumah mereka pada Senin (1/9/2025).

Dua pelaku yang teridentifikasi berinisial R (35) dan P (29), warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Indramayu, kini telah ditangkap. R diketahui sebagai otak pembunuhan karena menyimpan dendam terhadap korban utama, Budi Awaludin (45).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, dendam R bermula saat ia merental mobil Avanza milik Budi dengan biaya Rp750 ribu. Namun, mobil yang disewa ternyata dalam kondisi mogok. Ketika R meminta pengembalian uang, Budi menolak dengan alasan dana tersebut telah dipakai untuk kebutuhan sembako. Penolakan itulah yang memicu niat pelaku menghabisi korban.

“Motif pembunuhan berawal dari rasa dendam tersangka R kepada korban Budi Awaludin. R sempat meminta uangnya kembali, tetapi ditolak. Dari situ muncullah rencana pembunuhan,” ujar Hendra, Selasa (9/9/2025).

Pada Kamis malam (28/8/2025), R mengajak P untuk melancarkan aksinya dengan janji imbalan uang. Sekitar pukul 23.00 WIB, keduanya mendatangi rumah korban dengan membawa pipa besi. R memukul kepala Budi hingga tewas, kemudian menyerang anggota keluarga lain. Sementara itu, P menenggelamkan bayi berusia delapan bulan ke dalam bak mandi.

Lima korban jiwa dalam peristiwa ini adalah Budi Awaludin (45), istrinya Euis Juwita (43), anak mereka RK (7) dan bayi B (8 bulan), serta ayah Budi, Sahroni (76). Seluruh jasad dikuburkan dalam lubang berukuran 4 x 1,5 meter dengan kedalaman 4 meter di halaman belakang rumah.

Setelah menghabisi korban, kedua pelaku sempat mengepel lantai untuk menghapus jejak darah. Mereka kemudian melarikan uang, dua mobil, serta perhiasan milik keluarga Budi. Pipa besi yang digunakan dalam pembunuhan dibuang ke Sungai Cimanuk.

Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang menyebut, R adalah seorang residivis. Setelah berupaya melarikan diri hingga Surabaya, keduanya ditangkap saat hendak kabur menjadi anak buah kapal. “Kami masih mendalami apakah sejak awal R berencana membunuh seluruh korban atau hanya menargetkan Budi,” kata Fajar.

Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Muchammad Arwin Bachar menambahkan, korban dan pelaku memiliki hubungan perkenalan. “Mereka hanya saling kenal, dan salah satu pelaku pernah bekerja bersama salah satu korban di sebuah bank,” jelasnya.

Warga sekitar yang pertama kali menemukan tanda mencurigakan adalah Ema (55), kerabat korban. Ia mencium bau busuk dari rumah tersebut setelah keluarga tidak terlihat beraktivitas selama beberapa hari. “Awalnya kami curiga karena keluarga tidak bisa dihubungi. Saat pintu didobrak, bau menyengat keluar dari arah belakang rumah,” tuturnya.

Kecurigaan semakin kuat ketika dari gundukan tanah di bawah pohon nangka tampak kaki manusia yang kemudian diketahui sebagai jasad Sahroni. “Saya langsung meminta tolong setelah melihatnya,” kata Ema.

Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus pembunuhan yang mengguncang warga Indramayu ini.

Berita Terkait

terbaru