Sekbernews.id – INDRAMAYU Untuk meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab di lingkungan kerja, General Manager (GM) beserta tim manajemen dan para kepala seksi di Kilang Pertamina Balongan melakukan observasi lapangan yang mencakup beberapa kegiatan.
Kegiatan itu antara lain Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA), Joint Safety Inspection (JSI), serta Safety Walk & Talk (SWAT). Kegiatan yang biasa dikenal dengan istilah PJS Catch Up ini dilaksanakan pada hari Rabu (30/10).
General Manager PT KPI RU VI Balongan, Yulianto Triwibowo, menyatakan bahwa program PJS Catch Up ini sangat bermanfaat dan seharusnya dilakukan secara rutin.
Menurut Yulianto, pelaksanaan PJS Catch Up dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja, baik yang disebabkan oleh kelalaian, area kerja yang kurang aman, atau penggunaan peralatan kerja yang tidak sesuai standar keselamatan.
Selain memperhatikan peralatan kilang, Yulianto juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja, atau yang disebut dengan Good Housekeeping. Ia menyebutkan bahwa jika aspek ini diabaikan, insiden di tempat kerja bisa saja terjadi.
Yulianto juga mengimbau agar setiap pekerja di Kilang Balongan lebih aktif dalam melakukan Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA).
“Semakin banyak pengamatan yang dilakukan, semakin baik, karena anggaran HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) bisa dialokasikan dengan tepat untuk memperbaiki hal-hal yang ditemukan dalam pengamatan terkait aspek keselamatan di tempat kerja,” jelasnya.
Terkait dengan penerapan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) di kilang, Yulianto menegaskan bahwa SIKA berperan penting dalam menjaga keselamatan kerja. Ia menekankan pentingnya peran HSSE dalam penerbitan SIKA, untuk memastikan bahwa area kerja yang menggunakan SIKA diawasi dengan baik.
Mengingat kilang adalah area dengan risiko tinggi terjadinya insiden, Yulianto mengingatkan bahwa pekerjaan yang melibatkan SIKA panas dan dingin tidak boleh dilakukan di tempat yang sama. Hal ini untuk mencegah potensi bahaya, seperti kebakaran yang bisa dipicu oleh api atau hidrokarbon.
Yulianto berharap kegiatan PJS Catch Up ini dapat dilaksanakan setiap dua minggu sekali agar operasional di Kilang Pertamina Balongan tetap terjaga keamanannya, sehingga kilang bisa terus mendukung pemenuhan kebutuhan BBM nasional.
“Saya berharap kesadaran dan rasa memiliki ini bisa menular ke semua pekerja, sehingga setiap individu memperhatikan keamanan area kerja mereka—bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk rekan kerja dan perusahaan,” tutupnya.