Monday, November 25, 2024
HomePeristiwaGempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Dirasakan Hingga Indramayu

Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Dirasakan Hingga Indramayu

Sekbernews.id – SUKABUMI Sejumlah bangunan warga di Sukabumi dan daerah sekitarnya dilaporkan mengalami kerusakan setelah gempa bumi dengan magnitudo 6,5 mengguncang Garut pada Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB.

Berdasarkan pantauan media ini pada Minggu (28/4/2024), sebuah rumah di belakang Kantor Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mengalami ambruk.

Kades Cidahu, Wahyu Hidayat, menyampaikan, “Rumah Ibu Nonon, yang berlokasi di belakang kantor desa, mengalami ambruk. Saat kejadian, rumah tersebut kosong karena penghuninya sedang berada di luar.”

Menurut informasi lanjutan, bagian depan rumah juga mengalami kerusakan. Tim dari puskesos, Kadus, dan Karang Taruna saat ini berada di lapangan untuk memberikan bantuan dan koordinasi.

Selain itu, masjid di Kampung Datardangdeur, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, juga mengalami kerusakan. “Bangunan Masjid Attaqwa mengalami kerusakan pada hampir seluruh plafonnya akibat gempa. Luas kerusakan mencapai 7 meter x 13 meter,” ungkap Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi, Opik.

Opik menegaskan bahwa pada saat kejadian, masjid tersebut sedang kosong, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka.

Perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi direncanakan akan dimulai pada Senin (29/4) dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat. Namun, hingga saat ini, proses pembersihan kerusakan masih tertunda karena dikhawatirkan adanya guncangan susulan.

BPBD Kabupaten Sukabumi juga terus melakukan pengecekan dan pemantauan di setiap kecamatan terkait dampak gempa tersebut.

Di Kabupaten Cianjur, juga dilaporkan terdapat kerusakan, terutama pada jaringan listrik di Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara. “Selain rumah-rumah bergoncangan, kabel listrik juga terputus akibat gempa,” ujar Dayat, seorang warga setempat.

Dayat menjelaskan bahwa kabel listrik tersebut terputus di tengah jaringan antar tiang listrik. Akibatnya, terjadi percikan api akibat kontak antara ujung kabel yang masih mengalir listrik dengan rerumputan di sekitarnya.

Kapolsek Sukanagara, AKP Tio, menduga bahwa kerusakan pada jaringan listrik tersebut disebabkan oleh guncangan gempa. Pihak kepolisian telah menghubungi PLN untuk melakukan perbaikan.

Selain itu, sejumlah rumah di pesisir selatan Cianjur juga dilaporkan mengalami kerusakan. Di Kecamatan Cidaun, terdapat rumah warga yang mengalami retakan pada temboknya, sementara di Sindangbarang, genting rumah-rumah berjatuhan.

Camat Sindangbarang, Handika, menyatakan bahwa data kerusakan masih terus didata, namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang parah.

Di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Gedung Kwarcab Pramuka mengalami kerusakan akibat gempa. Nazmi, anggota Pramuka Kwarcab Kabupaten Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa pada saat kejadian sedang ada rapat pleno di dalam gedung tersebut.

“Naluri kami langsung bergerak saat merasakan gempa. Ada kerusakan pada plafon gedung yang ambruk, serta beberapa kaca pecah,” ujarnya.

Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetia, juga melaporkan kerusakan pada plafon RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya akibat gempa. Pasien yang dirawat sempat mengalami kepanikan, namun tidak ada laporan korban jiwa.

Sementara itu, warga di Kabupaten Indramayu juga ikut merasakan guncangan gempa tersebut. Mereka merasakan getaran gempa yang jauhnya ratusan kilometer itu. Tak hanya di Indramayu, di Jabodetabek juga gempa tersebut terasa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa tersebut dipicu oleh deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia. Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, menjelaskan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) berdasarkan analisis mekanisme sumbernya.

Berita Terkait

terbaru