Monday, November 25, 2024
HomeKriminalFakta Dibalik Suami yang Bunuh Istrinya Karena Mengigau di Minahasa

Fakta Dibalik Suami yang Bunuh Istrinya Karena Mengigau di Minahasa

Sekbernews.id – MINAHASA Sebuah tragedi mengguncang warga Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, ketika seorang ibu muda berinisial RT (24 tahun) tewas tragis di tangan suaminya sendiri, RL (26 tahun), setelah mengalami episode mengigau saat tidur.

Kejadian yang mengerikan ini terjadi di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 04.30 Wita.

Menurut Kapolres Minahasa Selatan, AKBP Feri R. Sitorus, peristiwa berdarah ini bermula setelah pasangan suami istri itu pulang dari sebuah acara ulang tahun. Saat itu, korban langsung tertidur, sedangkan pelaku mengalami kesulitan tidur.

Pada suatu titik, pelaku mendengar istrinya mengigau dengan mengucapkan kata-kata yang membuatnya curiga bahwa sang istri terlibat perselingkuhan dengan pria lain.

“Tersangka mendengar istrinya mengigau sambil berkata ‘Nda usa keluar pi kerja di Bolsel’ (jangan pergi kerja di Bolsel),” ungkap AKBP Feri kepada wartawan pada hari Minggu (5/5/2024).

Karena emosi yang memuncak, pelaku kemudian mengambil pisau dari dapur dan kembali ke kamar, di mana dia menikam istrinya secara brutal, mengenai bagian mata kirinya.

Korban, meskipun terluka parah, berhasil terbangun dan berusaha melarikan diri, namun upayanya sia-sia karena pelaku melanjutkan serangannya dengan parang, hingga mengakhiri nyawa sang istri.

“Tersangka balik masuk kamar langsung menikam istrinya di bagian mata kiri,” kata Feri.

Selanjutnya, pelaku pergi ke rumah orang tua istrinya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah mereka dan melakukan serangan serupa terhadap ayah mertuanya, JT (48 tahun), yang berhasil melawan dan merampas parang dari pelaku.

Namun, pelaku tetap melanjutkan aksinya dengan menganiaya ibu mertua perempuannya menggunakan tangan kosong.

Polisi segera turun tangan setelah mendapat laporan dan berhasil menangkap pelaku, RL, pada hari kejadian itu juga.

Dalam interogasi, pelaku mengakui bahwa motif penganiayaannya adalah rasa cemburu dan curiga bahwa istrinya berselingkuh. Namun, dasar kecurigaannya hanya berdasarkan perkataan korban saat mengigau.

Korban, RT, baru saja melahirkan dan meninggalkan dua orang anak, termasuk seorang putra sulung yang berusia 7 tahun. Jenazah korban telah dimakamkan di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, pada hari Minggu (5/5/2024).

Detik-detik kepergian RT menjadi momen yang mengiris hati, terutama bagi anak pertamanya yang berusia 7 tahun, yang terlihat menangis histeris di samping peti jenazah ibunya.

Ucuphttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Berita Terkait

terbaru