Tuesday, November 26, 2024
HomeInternasionalBukan Iran, Negara Arab Malah Dukung Israel

Bukan Iran, Negara Arab Malah Dukung Israel

Sekbernews.id – Serangan balasan Iran melalui peluncuran ratusan drone dan rudal ke Israel pada awal bulan ini terbukti tidak efektif, sebagian besar tercegat dan dihancurkan sebelum mencapai sasaran. Penyelidikan menunjukkan keterlibatan sejumlah negara Arab dalam memberikan informasi intelijen serta mencegat serangan tersebut.

Menurut laporan dari Wall Street Journal (WSJ), tujuh negara Teluk, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), berbagi informasi penting terkait serangan ini kepada Amerika Serikat (AS).

Pejabat dari Arab Saudi, AS, dan Mesir mengungkapkan bahwa kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan pertahanan udara yang hampir sepenuhnya menggagalkan serangan besar-besaran ini.

“Beberapa negara Teluk memberikan informasi penting yang menjadi kunci dalam menanggulangi serangan besar-besaran ini,” ungkap pejabat Saudi kepada WSJ pada hari Minggu (21/4/2024).

Laporan tersebut juga mengungkapkan upaya AS dalam membentuk kemitraan militer informal selama bertahun-tahun untuk menghadapi ancaman dari Iran. Kerja sama tersebut melibatkan negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Peran penuh yang dimainkan oleh Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya masih dirahasiakan,” demikian isi laporan tersebut.

Setelah serangan pada tanggal 1 April dan ancaman balasan dari Iran, pejabat AS mulai mendesak negara-negara Arab untuk memberikan informasi intelijen mengenai rencana balas dendam Iran serta meminta bantuan untuk mencegah serangan tersebut.

Pada awalnya, beberapa negara Arab ragu-ragu karena khawatir akan terlibat dalam konflik langsung dengan Iran atau menghadapi pembalasan. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa membantu Israel di tengah perang melawan Hamas di Jalur Gaza dapat menimbulkan masalah.

Namun, pada akhirnya, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab setuju untuk menyampaikan informasi secara pribadi, sementara Yordania mengizinkan AS dan negara-negara lain menggunakan wilayah udaranya. Yordania juga menyatakan kesiapannya untuk menggunakan jetnya sendiri untuk mencegat rudal dan drone.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dua hari sebelum serangan, pejabat Iran memberitahu Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya tentang rencana respons yang mereka siapkan terhadap Israel. Hal ini memberikan waktu bagi negara-negara tersebut untuk mengamankan wilayah udaranya sendiri.

“Tantangan terbesar adalah untuk menyatukan semua negara tersebut dengan Israel meskipun negara tersebut terisolasi secara regional. Itu merupakan masalah diplomasi,” tulis laporan WSJ.

Sikap Yordania

Raja Yordania Abdullah II menegaskan bahwa negaranya tidak boleh dijadikan sebagai ‘teater perang regional’ setelah berhasil mencegat beberapa rudal dan drone saat Iran menyerang Israel.

Abdullah menegaskan komitmen Yordania untuk menjaga keamanan dan kedaulatan, di atas segala pertimbangan lainnya. Dilansir Arab News, dia menekankan bahwa tujuan Yordania adalah menjaga kedaulatan sendiri, bukan membela Israel.

Akhir pekan lalu, Yordania termasuk di antara sekelompok negara yang membantu Israel menangkis rudal, roket, dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Iran dan sekutunya di Israel.

Sebelumnya, pada tanggal 16 April 2024, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyerukan agar komunitas internasional menghentikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dari upayanya untuk “mencuri” perhatian dari Gaza dengan meningkatkan konfrontasi dengan Iran.

Dalam konferensi pers di Berlin, Safadi mengatakan bahwa Iran telah memberikan respons terhadap serangan terhadap konsulatnya dan menyatakan bahwa mereka “tidak ingin meningkatkan ketegangan lebih lanjut.”

“Kami menentang eskalasi. Netanyahu ingin mengalihkan perhatian dari Gaza dan memusatkan perhatian pada konfrontasinya dengan Iran,” tambah Safadi.

Duljanihttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis,mengedit,dan menerbitkan artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Berita Terkait

terbaru