Sekbernews.id – Sejak tahun 2019, Pemerintah RI menetapkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara Nasional. Peringatan ini untuk mengenang Deklarasi Djuanda yang terjadi pada tanggal yang sama pada tahun 1957.
Merujuk pada modul Sejarah Indonesia (2020:8) yang diterbitkan oleh Kemendikbud, tujuan dari Deklarasi Djuanda adalah untuk mewujudkan wilayah negara Indonesia yang utuh, menentukan batas wilayah Indonesia yang sesuai dengan asas kepulauan, dan untuk mengatur lalu lintas pelayaran.
Dalam deklarasi tersebut, Indonesia yang pada mulanya berbentuk perairan dengan teritorial batas wilayah diukur dari daratan menjadi negara kepulauan yang utuh. Sehingga batas negara Indonesia sejak deklarasi itu dibuat menjadi utuh dan tidak terkotak-kotak.
Sebelumnya, batas negara Indonesia hanya 3 mil laut diukur dari garis tepi pantai. Hal ini memungkinkan wilayah perairan antar pulau di Indonesia menjadi perairan internasional yang rentan dimasuki oleh pihak asing.
Secara kedaulatan negara hal ini sangat rawan. Sehingga munculah Deklarasi Djuanda yang meneguhkan batas wilayah negara diukur dari pulau terluar di Indonesia.
Dengan deklarasi itu, yang disebut dengan laut Indonesia adalah laut di sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia.
Berikut inti dari Deklarasi Djuanda:
”Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak daripada Negara Republik Indonesia. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekadar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.”
