Sekbernews.id – JAKARTA Kebakaran yang menewaskan Sempurna Pasaribu, wartawan Tribata TV, bersama tiga anggota keluarganya, telah menyulut keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pers.
Insiden tragis ini terjadi pada Kamis (27/6/2024) kemarin, dan telah memicu seruan untuk penyelidikan mendalam dari aparat penegak hukum.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan meminta penegak hukum, termasuk TNI dan Polri, untuk mengusut tuntas kasus ini.
Dalam pernyataannya, Ninik menyebutkan ada dua versi terkait penyebab kebakaran. Tim Komisi Keselamatan Jurnalis (KKK) Sumut menduga adanya keterlibatan prajurit TNI terkait pemberitaan perjudian, sementara versi lainnya menyebutkan kebakaran disebabkan oleh ceceran bensin di rumah korban.
Tim Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Sumut, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menemukan bahwa kebakaran ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting, Kecamatan Kabanjahe, yang diduga melibatkan prajurit TNI.
Dewan Pers meminta Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara membentuk tim penyelidikan yang bersifat adil dan imparsial. Mereka juga meminta Panglima TNI dan Pangdam untuk mengusut kasus ini secara terbuka.
Selain itu, Dewan Pers juga meminta Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta melakukan investigasi dan memberikan perlindungan kepada keluarga korban jika diperlukan. Dewan Pers berencana membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau KKJ.
Ajun Komisaris Besar Oloan Siahaan, Pelaksana Harian Kepala Polres Tanah Karo, menyatakan pihaknya tengah menunggu hasil olah TKP oleh Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Sumut.
Mereka berharap hasil bisa keluar lebih cepat dari biasanya. Bidlabfor telah melakukan olah TKP pada hari yang sama dengan kejadian. Oloan menyebutkan bahwa ada 14 saksi yang sudah dimintai keterangan, termasuk saksi mata dan keluarga korban.
Kebakaran yang terjadi pada pukul 03:30 WIB itu menghanguskan hampir seluruh bangunan rumah Sempurna Pasaribu. Api berhasil dipadamkan setelah warga dan dua unit pemadam kebakaran datang. Namun, empat korban ditemukan meninggal dunia.
Di rumah semipermanen tersebut, keluarga korban juga berjualan bensin eceran, elpiji 3 kg, dan beberapa barang kelontong lainnya.
Eva Meliani boru Pasaribu, putri sulung Sempurna Pasaribu, menyatakan bahwa sebelum kebakaran, ayahnya sempat menulis berita tentang aktivitas perjudian yang diduga dibekingi aparat. Eva berharap kasus ini cepat terungkap agar keluarga tidak menduga-duga penyebab kebakaran tersebut.