Monday, November 25, 2024
HomeAgamaTata Cara Sholat Idul Fitri, Niat dan Bacaannya

Tata Cara Sholat Idul Fitri, Niat dan Bacaannya

Sekbernews.id – Tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri merupakan aspek penting dalam menyambut hari kemenangan umat Islam.

Dalam bukunya yang berjudul “Idul Fitri”, Muhammad Saiyid Mahadlir menjelaskan bahwa sholat Idul Fitri adalah salah satu sunnah muakkadah menurut Jumhur ulama.

Ini dipandang penting karena Rasulullah SAW sendiri senantiasa melaksanakan sholat sunnah ini dan tidak pernah meninggalkannya.

Waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri, menurut pandangan jumhur ulama, dimulai ketika masuk waktu dhuha hingga sebelum dzuhur.

Berbeda dengan sholat Idul Adha yang dianjurkan dilakukan lebih pagi, sholat Idul Fitri direkomendasikan lebih di siang hari.

Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam yang belum membayar zakat fitrah untuk segera menunaikannya sebelum pelaksanaan sholat, sehingga zakat fitrahnya sah.

Sholat Idul Fitri disunnahkan bagi semua muslim, tanpa memandang jenis kelamin, status sosial, usia, atau keadaan di mana pun mereka berada.

Baik itu laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak, baik di kediaman maupun dalam perjalanan (musafir), disarankan untuk melaksanakannya, baik secara berjamaah maupun sendirian.

Sholat Idul Fitri sebaiknya dilakukan secara berjemaah di tanah lapang, masjid, musala, atau tempat lainnya.

Berbeda dengan sholat fardhu lainnya, sholat Idul Fitri tidak diawali dengan adzan dan iqomah, melainkan dimulai dengan seruan asholaatul jaam’iah, yang merupakan seruan untuk melaksanakan sholat berjemaah yang dikumandangkan oleh Bilal.

Selain itu, disarankan untuk banyak membaca takbir, tahmid, dan tasbih sebagai bagian dari persiapan menyambut keberkahan hari besar ini.

Agar sholat Idul Fitri lebih diterima dan berkah, Muslim perlu memahami tata cara pelaksanaannya serta niat yang harus diucapkan sebelum melaksanakannya.

Berikut tata cara sholat Idul Fitri:

1. Membaca Niat sholat idul fitri

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
أَدَاءً ( إِمَامًا | مَأْمُوْمًا ) للهِ تَعَالَى

2. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

3. Membaca Doa Iftitah

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

“Allaahu akbar Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”

Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

4. Takbir 7 Kali dengan Membaca Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

5. Membaca surah al-Fatihah

6. Membaca Surat Qaf atau surat al-A’la pada rakaat pertama

7. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

8. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua dengan Membaca Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.

9. Membaca Surah al-Fatihah

10. Diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran disunahkan membaca Surat Al Ghasyiah.

11. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

13. Khutbah tidak perlu panjang, cukup memenuhi rukunnya: baca Alhamdulillah, Shalawat, baca Ayat al-qur’an, wasiat Taqwa dan berdoa memohon ampunan. Demikian pula khutbah kedua.

14. Bersalam-salaman dan saling memaafkan.

Wallahu A’lam.

Duljanihttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis,mengedit,dan menerbitkan artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Berita Terkait

terbaru